| dc.description.abstract | Pendidikan pada dasarnya adalah kegiatan yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan selalu mengalami pembaharuan setiap masa. Tujuan dari pembaharuan sendiri adalah agar pendidikan tidak tertinggal dengan kemajuan zaman yang begitu pesat. Pembaharuan ini dapat dilakukan oleh pihak sekolah maupun dari guru sendiri. Dewasa ini, guru dituntut untuk menerapkan metode dan model pembelajaran yang menjadikan siswa aktif dan kreatif dalam proses pembelajarannya. Hal inilah yang melatar belakangi MTs Ma’arif 11 Kabupaten Lamongan untuk senantiasa mengembangkan pembelajaran yang kreatif dan fleksibel. Oleh karena itu dibutuhkan kemampuan guru untuk memilih metode pembelajaran yang tepat dan efektif agar peserta didik dapat menerima materi yang disampaikan oleh guru dengan baik, sehingga hasil belajar yang diperoleh oleh siswa juga meningkat.
Berdasarkan observasi awal, di MTs Ma’arif 11 Kabupaten Lamongan masih menerapkan metode konvensional yakni ceramah dengan menggunakan buku LKS sebagai bahan ajar. Jika dilihat dari proses belajarnya, tampak siswa cenderung kurang berkesan dengan penyampaian materi menggunakan metode ceramah, hal itu dapat mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar siswa menjadi rendah, karena kurangnya minat siswa untuk belajar dan kurangnya rasa ingin tahu siswa tentang apa yang akan dipelajari Sehingga diperlukan adanya metode baru untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pelajaran fikih.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) hasil belajar peserta didik kelas VII MTs Ma’arif 11 Kabupaten Lamongan setelah diterapkan metode demonstrasi pada mata pelajaran Fikih. 2) untuk mengetahui pengaruh metode demonstrasi terhadap hasil belajar peserta didik kelas VII MTs Ma’arif 11 Kabupaten Lamongan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, dilaksanakan penelitian dengan menggunakan jenis kuasi eksperimen (Quasi Eksperimental) jenis Nonequivalent Control Group Design. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen tes dan dokumentasi. Instrumen tes yakni dengan memberikan posttest kepada kelas eksperimen dan kontrol untuk memperoleh data hasil belajar siswa, dan metode dokumentasi adalah pengambilan gambar terkait proses pembelajaran serta data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
Berdasarkan data hasil posttest kelompok eksperimen dan kontrol yang telah dipaparkan, diketahui bahwa 1) Pembelajaran setelah menggunakan metode demonstrasi relatif meningkat, total siswa yang tuntas pada kelompok kontrol memperoleh persentase 82,5%. Sedangkan pada kelompok eksperimen dengan diterapkan metode demonstrasi memperoleh persentase 92,7%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan setelah menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran Fikih. 2) Pengaruh metode pembelajaran demonstrasi terhadap hasil belajar peserta didik kelas VII pada mata pelajaran fikih dapat dilihat dari hasil perhitungan uji paired sampel t-test diperoleh nilai sig, (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 maka kedua kelas tersebut terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara metode demonstrasi terhadap hasil belajar peserta didik kelas VII pada mata pelajaran Fikih MTs Ma’arif 11 kabupaten Lamongan.
Melihat dari hasil penelitian, guru hendaknya mampu memilih metode yang efektif untuk pembelajaran Fikih. Pihak madrasah juga diharapkan dapat membuat kebijakan-kebijakan terkait metode yang sesuai dengan proses pembelajaran. Besarnya hasil pengaruh metode demonstrasi terhadap hasil belajar siswa bisa menjadi acuan bagi pihak madrasah maupun guru untuk menerapkan metode pembelajaran demonstrasi pada mata pelajaran fikih.
Kata Kunci: Metode Demonstrasi, Hasil Belajar, Pelajaran Fikih | en_US |
