dc.description.abstract | Pada akhir tahun 2019, seluruh dunia digemparkan dengan munculnya wabah virus yang menyerang organ pernapasan yaitu wabah virus corona. World Health Organization (WHO) menyatakan kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan selluruh dunia yang menyebabkan dampak pada sektor pangan, sektor wisata, sektor sosial, bahkan yang tidak kalah penting adalah sektor pendidikan. Di Indonesia pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan seluruh kegiatan yang menimbulkan kerumunan seperti bekerja dan sekolah. Salah satu solusi untuk tetap menjalankan pendidikan yaitu dengan melakukan pembelajaran daring atau dalam jaringan (online). Kemudian, pada tahun 2020 dikeluarkannya siaran Pers Nomor 137/sipres/VI/2020 terkait diperbolehkannya pelaksanaan pembelajaran secara tatap muka (offline). Dari sinilah permasalahan mula muncul yaitu banyaknya peserta didik yang merasa kesulitan dalam menerima pembelajaran terutama pada mata pelajaran matematika jika hanya dilakukan pembelajaran secara online saja.
Tujuan dari peneliti melakukan penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan implementasi blended learning pada mata pelajaran matematika siswa di SD Islam Bani Hasyim Singosari Malang. 2) Mendeskripsikan evaluasi terkait implementasi blended learning pada mata pelajaran matematika siswa SD Islam Bani Hasyim Singosari Malang. 3) Mendeskripsikan kendala yang dialami dari implementasi blended learning pada mata pelajaran matematika siswa SD Islam Bani Hasyim Singosari Malang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan data primer menggunakan data yang sifatnya verbal berupa deskriptif. Jenis penelitian studi kasus dengan metode pengumpulan data yang digunakan diantaranya observasi yaitu kegiatan penelitian fenomena dilakukan secara sistematis, wawancara yang merupakan metode pengumpulan data dengan tanya jawab secara lisan dengan subjek penelitian, dan dokumentasi yang merupakan pencarian data terkait topik penelitian berupa catatan, pengambilan foto, dan sebagainya. Teknik analisis data menempuh tiga langkah yang meliputi kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: 1) Implementasi pembelajaran blended learning diantaranya Perencanaan yaitu menyiapkan program tahunan dan program semester, pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan format satu lembar untuk pembelajaran online dan offline, menyiapkan perangkat pembelajaran (media), dan bahan ajar yang berkaitan dengan pokok materi yang akan dibahas. Proses pembelajaran blended learning dengan menggabungkan pembelajaran luar jaringan (offline) dikelas dan pembelajaran dalam jaringan (online) berbasis zoom meeting, google meet, google form, dan e-learning sebagai tindak lanjut dalam memberikan materi maupun penugasan; 2) Evaluasi pembelajaran blended learning dapat dilakukan secara online atau offline dengan penilaian penugasan, kuis, pemberian waktu khusus, treatment sesuai dengan kondisi peserta didik, dan pihak sekolah rutin mengadakan evaluasi bersama disekolah terkait pembelajaran blended learning; 3) Kendala yang dialami dari implementasi blended learning yaitu penghambat internal seperti koneksi internet yang kurang stabil, pengurangan waktu, mood peserta didik yang tidak terkontrol mempengaruhi tingkat fokus. Penghambat eksternal seperti lingkungan belajar tidak mendukung saat online dirumah, sarana prasarana yang belum merata seperti device pendukung pembelajaran online. Pendukung internal dan eksternal yaitu meningkatkan konektivitas internet, sebagian peserta didik memiliki perangkat atau device, sebagian guru dapat memanfaatkan media pembelajaran dengan baik, serta keterlibatan orang tua dalam proses belajar di rumah.
Kata Kunci : Implementasi, Online dan Offline, Matematika, Blended Learning | en_US |