Pengaruh Penambahan Terpentin terhadap Karakteristik Pembakaran Droplet Minyak Jarak sebagai Bahan Bakar Biodiesel
Abstract
Minyak nabati merupakan produk bahan alam dari keragaman hayati Indonesia yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai energi alternatif bahan bakar biodiesel. Salah satu minyak nabati yang dimaksud yaitu Crude Jatropha Oil (CJO) atau umumnya disebut dengan minyak jarak. Pada CJO terdapat komponen trigliserida, oleh karena itu CJO memiliki viskositas yang tinggi dan rendahnya laju penguapan. Metode pencampuran dengan minyak atsiri adalah salah satu cara untuk mengurangi nilai viskositas. Dalam penelitian ini menyelidiki secara eksperimental pembakaran double droplet dalam ruang bakar di suhu ruang menggunakan biodiesel CJO murni dan CJO yang dicampurkan dengan minyak terpentin dengan prosentase CJO 10% dan CJO 15%. Droplet berdiameter 1mm yang diteteskan diujung termokopel dengan posisi horizontal. Kemudian akan dipanaskan deangan daya heater sebesar 170,9watt dimana jarak droplet dengan heater adalah 3mm dan jarak antara dua droplet adalah 5mm. Kamera dengan kecepatan 30 frame/detik digunakan untuk merekan proses pembakaran droplet. Hasil menunjukkan bahwa CJO 0% pada setiap waktu, mulai dari penyalaan droplet hingga api mati berlangsung selama 8,07 detik, CJO 10% selama 7,00 detik dan CJO 15% selama 5,83 detik. Tinggi dan lebar api yang paling besar nilainya terdapat pada variasi CJO 15% dengan tinggi 23,76 dan untuk lebar api bisa diperkirakan karena melebihi frame serta ukuran burning rate kecil pada variasi CJO 15%. Bahan bakar CJO 15% mudah menguap karena semakin kecil droplet burning rate maka kualitas pembakaran semakin baik, karena droplet yang kecil akan mudah menguap.
Kata Kunci: Biodiesel, Droplet, CJO, dan Terpentin.