Show simple item record

dc.contributor.authorPurwasih, Novi
dc.date.accessioned2022-08-19T01:31:06Z
dc.date.available2022-08-19T01:31:06Z
dc.date.issued2022-06-29
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/4965
dc.description.abstractFilm memiliki pengaruh dalam segala aspek kehidupan, termasuk kehidupan sosial, film dapat membentuk sebuah pola pikir yang nantinya akan diterima serta mempengaruhi masyarakat melalui tayangan cerita yang dihadirkan. Seperti pada pola berpikir masyarakat mengenai perselingkuhan, kerap kali perselingkuhan digambarkan sebagai sebuah permasalahan yang lumrah terjadi dalam kehidupan rumah tangga, disisi lain perselingkuhan baik itu yang dilakukan oleh pihak laki-laki maupun perempuan, keduanya sama-sama membawa dampak buruk bagi salah satu pasangan, dampak yang dialami bisa mengarah pada kondisi mental dan psikologis salah satu pasangan yang berupa gangguan emosi. Gangguan emosi merupakan jenis gangguan yang bersifat ringan, tetapi apabila terus dibiarkan bisa menjadi berat yang berupa gangguan mental, sedangkan gangguan mental adalah penyakit jiwa yang menyebabkan penderita tidak bisa menilai dengan baik kenyataan dan tidak dapat menguasai serta mengendalikan diri. Emosi dalam diri manusia berkaitan dengan perasaan yang berupa ungkapan, pikiran, nafsu dan kondisi mental yang meluap-luap. Rasa senang, takut, sedih dan marah seringkali dianggap sebagai emosi dasar yang ada dalam diri manusia. Dalam penelitian akan dibahas mengenai gangguan emosi tokoh utama dan penyebab munculnya gangguan emosi tokoh utama. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif etnografi. Data yang diambil berasal dari serial Layangan Putus episode 7 bagian A dan B berupa transkrip perkataan tokoh, tingkah laku tokoh, percakapan antar tokoh dan tindakan tokoh. Alur pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut, (1) melihat, mencatat dan memahami isi cerita Layangan Putus episode 7 bagian A dan B, (2) menentukan tokoh utama, (3) menganalisis gangguan emosi tokoh utama dengan menggunakan teori prespektif David Krech, (4) menganalisis faktor-faktor penyebab munculnya gangguan emosi tokoh utama, (5) membuat simpulan dari hasil analisis secara keseluruhan. Analisis data penelitian ini melalui pereduksian data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diketahui gangguan emosi tokoh utama dalam serial Layangan Putus episode 7 bagian A dan B adalah rasa bersalah, rasa bersalah yang dipendam, menghukum diri sendiri, rasa malu, kesedihan, kebencian, dan cinta. Penyebab munculnya gangguan emosi tokoh utama disebabkan karena fakor psikologis yang berupa kehilangan seseuatu yang penting, adanya keinginan yang tidak terpenuhi, dari faktor lingkungan berupa kematian anak, pertengkaran dengan anggota keluarga dan muncul perasaan kesepian karena kehilangan anak. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan gangguan emosi tokoh utama berupa rasa bersalah, rasa bersalah yang dipendam, menghukum diri sendiri, rasa malu, kesedihan, kebencian, dan cinta. Penyebab munculnya gangguan emosi tokoh utama disebabkan karena fakor psikologis dan faktor lingkungan. Saran ditujukan untuk beberapa pihak yaitu bagi pembaca, bagi peneliti selanjutnya, bagi mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia serta bagi Pendidikan. Kata Kunci: Gangguan Emosi, Psikologi Sastra, Serialen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectKeguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectPendidikan Bahasa dan Sastra Indonesiaen_US
dc.subjectGangguan Emosien_US
dc.subjectPsikologi Sastraen_US
dc.subjectSerialen_US
dc.titleGangguan Emosi Tokoh Utama dalam Serial Layangan Putus Episode 7 Bagian A dan Ben_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record