Pengaruh Lama Pengomposan dan Variasi Jumlah Cacing (Eudrillus eugenie) pada Vermikomposting dengan Limbah Blotong Tebu (Saccharum officinarum L.)
Abstract
Blotong merupakan salah satu limbah padat yang dihasilkan oleh pabrik gula. Selama
ini pabrik gula membuang blotong dengan langsung menumpuknya di tanah lapang tanpa
melalui proses kembali sehingga menimbulkan masalah yang serius bagi pabrik gula dan
masyarakat sekitar. Blotong memiliki potensi untuk dijadikan pupuk organik. Selain sebagai
sumber hara yang cukup lengkap, blotong juga dapat membantu memperbaiki sifat-sifat
fisik, kimia, dan biologi tanah. Vermikompos merupakan pupuk organik yang ramah
lingkungan dan memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan kompos lain yang kita
kenal selama ini. Penelitian ini bertujuan mengetahui unsur hara makro yaitu C-Organik, NTotal dan Rasio C/N pada blotong gula yang dilakukan pengomposan dengan metode
vermikomposting menggunakan spesies cacing tanah (Eudrilus eugeniae). Metode yang
digunakan adalah pemeliharaan cacing dengan bedding dan bahan makan dari limbah
blotong selama 28 hari, uji C organik dengan spektrofotometri dan uji N total menggunakan
metode metode Kjeldahl-Nessier. Perhitungan Rasio C/N adalah perbandingan nilai Corganik dan N-total. Analisis data menggunakan Anova dengan bantuan Jamovi serta
dilakukan uji lanjut BNJ 5%. Hasil penelitian yaitu kadar C-organik terbaik di dapatkan di
hari ke 14, untuk N-total selama proses vermikomposting, nilai N-total selalu bertambah
selama pengomposan dan Rasio C/N terbaik di dapatkan pada pengamatan hari ke 14 dengan
perlakuan kontrol M1 (tanpa cacing), M1 (25 ekor cacing) dan M2 (dengan 50 ekor cacing).
Uji Anova dan BNJ 5% menunjukkan hasil variabel hari pengamatan memiliki pengaruh
signifikan dengan kualitas unsur makro di vermikompos sedangkan perbedaan perlakuan
tidak berpengaruh terhadap kualitas unsur hara mikro.