Struktur dan makna teks defamasi pada putusan pengadilan negeri malang nomor 498/Pid.Sus/2021
Abstract
Linguistik terapan sebagai bentuk kajian yang berupaya mengadakan penyelidikan
terhadap bahasa atau hubungan bahasa dengan faktor-faktor diluar bahasa untuk kepentingan
memecahkan masalah-masalah praktis yang terdapat di dalam masyarakat. Ilmu linguistik
forensik sebagai cabang dari linguistik terapan yang mengkaji antara interaksi, bahasa,
kriminalitas, dan hukum. artinya, linguistik forensik memadupadankan ilmu bahasa dengan
hukum. atau dalam redaksi sederhana, linguistik forensik merupakan penerapan
prinsip-prinsip dan metode kajian linguistik dalam masalah hukum dan penegakan hukum,
kajian linguistik forensik dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu :1) kajian bahasa
dalam proses hukum. Ini dapat dicontohkan dengan penelitian-penelitian bahasa dalam proses
pemeriksaan di kepolisian dan proses persidangan di pengadilan. 2) kajian bahasa dalam
produk hukum.
Fokus yang dikaji dalam penelitian ini adalah 1) Bentuk struktur teks defamasi pada
Putusan Nomor 498/Pid.Sus/2021/PN Mlg yang menjelaskan fungsi sintaksis suatu kalimat
dalam bentuk klausa serta perubahanya dalam bentuk inversi. 2) Bentuk makna teks defamasi
pada Putusan Nomor 498/Pid.Sus/2021/PN Mlg yang menjelaskan tentang pendapat
masyarakat, media dan ahli bahasa terkait pemaknaan suatu kalimat. Dengan menggunakan
pendekatan linguistik forensik dan metode analisis inter-evidensial sebagai analisis bukti dan
pola hubungan antara bukti peneliti menjadikan lembar putusan pengadilan nomor
498/Pid.Sus/2021/PN Mlg sebagai objek penelitian.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pada struktur teks defamasi yang mengalami
perubahan bentuk bentuk klausa dalam fungsi sintaksis dan perubahan klausa dalam bentuk
inversi yang menyebabkan perubahan makna dalam klausa tersebut. Dengan menggunakan
pilihan kata yang memiliki makna yang kurang baik secara leksikal dan gramatikal dapat
menjadikan hal tersebut sebagai penyebab bentuk defamasi serta menjelaskan sudut pandang
dan pendapat yang berhubungan dengan bukti kasus kebahasaan akan memberikan
pemaknaan terhadap sesuatu yang disampaikan, sehingga analisis terhadap berbagai bukti
yang berkaitan dapat menjadikan pembentukan struktur makna pada suatu kalimat menjadi
semakin kuat dan tertata.