Show simple item record

dc.contributor.authorNasrulloh, Moh
dc.date.accessioned2022-09-01T06:20:30Z
dc.date.available2022-09-01T06:20:30Z
dc.date.issued2022-07-13
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/5111
dc.description.abstractFilm Istirahatlah Kata-Kata bercerita tentang kisah pelarian Wiji Thukul, penyair yang karyanya mengkritik ketidakadilan penguasa. Dalam film ini Wiji Thukul merupakan seorang tokoh yang memiliki dinamika kepribadian seperti halnya manusia pada umumnya. Di antara dinamika kepribadiannya, yang paling menonjol adalah aspek kebutuhan. Apa yang dialami dan dilakukan Wiji Thukul adalah bagaimana ia memenuhi kebutuhan dasarnya berdasarkan teori Abraham Maslow. Kebutuhan dasar berdasarkan teori Abraham Maslow dibagi menjadi beberapa tingkatan. Teori kebutuhan bertingkat ini menjelaskan bahwa kepuasan bersifat sementara, sehingga manusia tidak pernah benar-benar puas. Tingkatan kebutuhan tersebut adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa memiliki-dimiliki dan akan kasih sayang, kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Fokus dalam penelitian ini yaitu: bagaimana kebutuhan fisiologis, rasa aman, kasih sayang, penghargaan, aktualisasi pada tokoh Wiji Thukul dalam film Istirahatlah Kata-Kata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan dasar tokoh utama menurut Abraham Maslow dalam film Istirahatlah Kata-Kata karya Yosep Anggi Noen, yang dapat dijabarkan dengan mendeskripsikan wujud kebutuhan fisiologis, rasa aman, kasih sayang, penghargaan, aktualisasi pada tokoh utama dalam film Istirahatlah Kata-Kata. Bentuk pemenuhan kebutuhan dasar berdasarkan teori Abraham Maslow yang terdapat pada tokoh utama Wiji Thukul ini berupa: ungkapan, tindakan, dan perilaku, dan cara aktor memerankan tokoh Wiji Thukul dalam film ini berupa: dialog tokoh Wiji, dialog antar tokoh mengenai tokoh Wiji, narasi yang dilakukan oleh tokoh Wiji, dan deskripsi yang dilakukan oleh sutradara. Metode penelitian yang digunakan berupa metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan psikologi sastra. Data berupa dialog, monolog, dan narasi pengarang sumber data pada penelitian ini adalah kebutuhan dasar dan perilaku tokoh Wiji Thukul dalam film Istirahatlah Kata-Kata. Alur pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan beberapa langkah yaitu: (1) Menonton film Istirahatlah Kata-Kata (2) Mencermati tokoh utama (Wiji Thukul) dalam film Istirahatlah Kata-Kata untuk mengidentifikasi konteks penelitian. (3) Melakukan kajian teori, (4) Mengodifikasi data, (5) Menyajikan data sesuai kodifikasi, dan (6) Menganalisis data. Hasil penelitian menunjukan bahwa tokoh Wiji Thukul memenuhi kebutuhan fisiologis meliputi (1) Istirahat, (2) tidur, (3) makan, (4) seks, dan (5) buang air besar di tengah dirinya dalam pelarian. Dalam memenuhi kebutuhan rasa aman tokoh Wiji Thukul melakukan tindakan berupa (1) berpindah-pindah tempat tinggal, (2) bertindak berdasarkan rasa paniknya, (3) memikirkan dan terpikirkan akan hal-hal yang ditakutkannya, (4) selalu membuat antisipasi untuk melarikan diri, (5) berusaha untuk menyamarkan identitas aslinya, (6) selalu mengetahui informasi mengenai tindakan yang dilakukan oleh pihak rezim, dan (7) selalu mengurung diri serta melakukan kegiatan di dalam rumah. Dalam memenuhi kebutuhan kasih sayang tokoh Wiji Thukul melakukan tindakan berupa (1) memikirkan serta terpikirkan keluarganya saat melihat seorang perempuan yang mencoba menenangkan anaknya, (2) menelepon istrinya serta menanyakan kabar istrinya dan anak-anaknya, (3) pulang ke rumah Solo, dan (4) tokoh Sipon sebagai istri tokoh Wiji yang rela digosipkan sebagai pelacur demi melindungi informasi keberadaan tokoh Wiji. Terpenuhinya kebutuhan penghargaan tokoh Wiji Thukul antara lain (1) pembicaraan tokoh Wiji yang selalu didengarkan dan dipertanyakan oleh temannya, (2) tokoh Wiji yang selalu dibantu oleh teman-temannya dalam memenuhi kebutuhannya, (3) tokoh Wiji yang mendapat apresiasi oleh seorang mahasiswa penggemar karya puisinya, (4) tokoh Thomas yang memperhatikan kebutuhan fisiologis tokoh Wiji, (5) teman-teman tokoh Wiji yang berinisiatif menghibur tokoh Wiji, dan (6) usaha tokoh Wiji untuk membalas kebaikan tokoh Thomas berdasarkan apa yang bisa dilakukan tokoh Wiji. Sedangkan pemenuhan kebutuhan aktualisasi tokoh Wiji Thukul diketahui dari adegan (1) pembacaan puisi karya Wiji Thukul sebagai respon atau tanggapan tokoh Wiji, (2) tokoh Wiji yang berkegiatan membaca buku, (3) tokoh Wiji yang berkegiatan menulis puisi, (4) tokoh Wiji yang menghayalkan berorasi, dan (5) tokoh Wiji yang spontan membuat puisi dengan unsur humor. Berdasarkan hasil dari kelima konteks penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa tokoh Wiji Thukul yang berada dalam film Istirahatlah Kata-Kata masih tetap memenuhi beberapa kebutuhan dasar tersebut meskipun dirinya dalam pelarian sebagai buronan. Dengan memenuhi beberapa kebutuhan dasar tersebut tokoh Wiji Thukul dapat hidup, bertahan, diterima, diakui, puas dengan dirinya, dan menjadi diri sepenuh kemampuannya ketika dirinya dalam kondisi pelarian sebagai buronan. Kata Kunci : Fisiologis, Rasa Aman, Kasih Sayang, Penghargaan, Aktualisasi, Film, Wiji Thukulen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectKeguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectPendidikan Bahasa dan Sastra Indonesiaen_US
dc.subjectFisiologisen_US
dc.subjectRasa Amanen_US
dc.subjectKasih Sayangen_US
dc.subjectPenghargaanen_US
dc.subjectAktualisasien_US
dc.subjectFilmen_US
dc.subjectWiji Thukulen_US
dc.titleDinamika Kebutuhan Dasar Tokoh Utama dalam Film Istirahatlah Kata-Kata Karya Yosep Anggi Noen Menurut Abraham Maslowen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record