View Item 
  •   UNISMA Repository
  • Dissertations and Theses
  • Master Theses
  • MT - Islamic Family Law
  • View Item
  •   UNISMA Repository
  • Dissertations and Theses
  • Master Theses
  • MT - Islamic Family Law
  • View Item
JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

Tinjauan Hukum Islam Tentang Pemberlakuan Pasal 7 Ayat 1 Undang-Undang No 16 Tahun 2019 Terhadap Perkara Dipsensasi Kawin Studi Kasus Di Pengadilan Agama Sintang.

Thumbnail
View/Open
FullText (3.310Mb)
Publish (1.596Mb)
Date
2022-02-07
Author
Irwansyah, Wawan
Metadata
Show full item record
Abstract
Salah satu tujuan dari perubahan Undang-Undang Perkawinan ialah berusaha untuk mewujudkan keluarga yang Bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan yang maha esa dengan merubah batas usia minimal perkawinan. Akan tetapi dengan di revisinya Undang-Undang Perkawinan, perkara permohoanan dispensasi kawin di Pengadilan Agama Sintang meningkat cukup drastis. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian perihal tinjauan hukum Islam dan dampak dari adanya perubahan Undang-Undang Perkawinan. Focus penelitian dalam tesis ini ialah 1. Bagaimana tinjauan hukum islam terhadap pemberlakuan pasal 7 ayat 1 Undang-Undang No 16 tahun 2019 tentang perkara permohonan dispensasi nikah di Pengadilan Agama Sintang? 2. Bagaimana dampak pemberlakuan pasal 7 ayat 1 undang-undang no 16 tahun 2019 terhadap perkara permohonan dispensasi nikah di Pengadilan Agama Sintang?. Penelitian ini menggunaka metode penelitian kualitatif, dengan jenis penelitian field research, Menggunakan pendekatan penelitian yuridis sosiologis, dan tehnik pengumpulan data observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Sedangkan analisisnya dengan mereduksi data, dan penyajian data dengan berfikir secara deduktif. Berdasarakan hasil penelitian di Pengadilan Agama Sintang, Pada dasarnya dalam hukum Islam tidak ada ketentuan secara pasti mengenai batasan usia minimal, hanya menetapkan baligh sebagai batasan minimal untuk seseorang yang hendak menikah, di tandai dengan masuknya masa haid bagi perempuan dan ihtilam atau mimpi basah bagi laki-laki. Adapun mengenai hadist Rosulullah SAW tentang pernikahan Rosulullah SAW. dengan Aisyah r.a, yang dijadikan sebgai justifikasi oleh sebgai orang, peneliti berpendapat bahwa penyebutan umur dalam hadist ini bukan merupakan sebagai sebuah hukum, melainkan hanya sebatas berita. Apabila di tinjau dengan menggunakan hukum islam dalam hal ini maqashid syariah. Tentu undang-undang ini sangat selaras dengan tujuan syariat yaitu memelihara keturunan (حفظ النسل ). Dampak dari diberlakukanya undang-undang perkawinan pasca direvisi di pengadilan agama sintang, ialah meningkatnya perkara permohonan dispensasi kawin. Pada tahun 2019 terdapat 63 perkara, Pada tahun 2020 terdapat 134 perkara, sedangkan pada tahun 2021 terdapat 156 perkara permohonan dispensasi kawin. Adapun faktor penyebab tingginya perkara dispensasi kawin di pengadilan agama sintang ialah kurangnya sosialisasi dari pemerintah atas perubahan undang-undang perkawinan, penggunaan media social secara berlebihan dengan kurangnya pengawasan dari orang tua, Hamil diluar nikah, Faktor ekonomi, dan Rendahnya tingkat Pendidikan.
URI
http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/5119
Collections
  • MT - Islamic Family Law

PRISMA Knowledge Center
Perpustakaan dan Kearsipan UNISMA
Telp: 0341-581613, Fax.: 0341-552249
Addr: Jln. MT. Haryono 193, Kota Malang
UNISMA Repository Quick Access 
Digilib UNISMA
Unicat Discovery
APPTNU Repository Group
 

 

Browse

All of CategoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

My Account

Login

PRISMA Knowledge Center
Perpustakaan dan Kearsipan UNISMA
Telp: 0341-581613, Fax.: 0341-552249
Addr: Jln. MT. Haryono 193, Kota Malang
UNISMA Repository Quick Access 
Digilib UNISMA
Unicat Discovery
APPTNU Repository Group