Duta Generasi Berencana (GenRe) dalam Program Penaggulangan Pernikahan Dini pada Masa Pandemi Covid-19 di KUA Kecamatan Singosari Kabupaten Malang
Abstract
Situasi lingkungan sangat memengaruhi dalam sikologi remaja, kondisi lingkungan yang sehat dapat mempengaruhi perkembangan karakter remaja, permasalahan yang sering terjadi pada remaja berupa persoalan sosial, aspek emosional, aspek fisik, keluarga, sekolah dan kelompok teman sejawat, jika tidak ditindak lanjuti dan tidak diselesaikan dengan baik maka akan berdampak negatif pada sikologi remaja tersebut.
Problematika pertama, disampaikan oleh Atika Kholidah selaku anggota Duta Generasi Berencana (GenRe) yang menyatakan bahwa banyaknya kasus pernikahan dini yang dilakukan oleh masyarakat di kecamatan Singosari, dikarenakan kurangnya edukasi kepada para remaja dan program GenRe di kecamatan Singosari dinilai masih kurang efektif. Kedua, disampaikan oleh Moachammad Cahyatul Islam selaku salah satu pengurus kantor urusan agama (KUA) Kecamatan Singosari Malang yang menyatakan bahwa pernikahan usia dini banyak problematikanya diantaranya disaat perjalanan menjalin rumah tangga belum siap bila terjadi goncagan luar dan dalam,
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif yang betujuan untuk menyelidiki dan menemukan objek. Penelitian ini juga dapat digunakan untuk menjelaskan progam GenRe dalam penanggulangan pernikahan dini yang kemudian dijelaskan dan diukur dalam analisis data kualitatif dengan metode deskriptif. Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus.
Berdasarkan wawancara tersebut dapat diketahui bahwa pihak KUA Singosari menanyai terlebih dahulu usia pasangan pengantin dan membuat 4 program untuk menanggulangi pernikahan dini, yaitu:
1) Sosialisasi kepada penduduk
2) Kampanye melalui media sosial
3) Kerjasama dengan forum anak kabupaten Malang
4) GenRe goes to school
Berdasarkan wawancara tersebut bahwa pihak KUA dengan duta GenRe bekerjasama melaksanakan 4 program tersebut untuk mempengaruhi para remaja agar mampu menjadi generasi yang hebat, fokus kepada hal-hal positif seperti dalam hal pendidikan dan juga terhindar dari segala kenakalan remaja baik NAPZA, seks bebas, maupun melakukan perkawinan di usia dini, ketrampilan, berbagi informasi, menciptakan lingkungan yang aman, dan mengembangkan jejaring dukungan yang baik. Program ini bertujuan agar anak memiliki pengetahuan yang baik mengenai diri mereka dan agar mereka mampu mengatasi kesulitan sosial dan ekonomi baik secara jangka panjang maupun jangka pendek.
Beberapa program yang telah dilakukan sebelumnya yaitu:
latihan keterampilan hidup tentang kesehatan, nutrisi, keuangan, komunikasi, negosiasi, pengambilan keputusan, dan tema yang terkait lainnya.
1) Pelatihan keterampilan vokasional agar anak-anak yang berisiko mengalami pernikahan dini memiliki aktivitas yang berpenghasilan.
2) Pelatihan pengetahuan mengenai kesehatan sexual dan reproduksi
3) Kampanye berupa penyebaran informasi dan edukasi mengenai pernikahan anak, sekolah, hak-hak, dan kesehatan sexual dan reproduksi dengan menggunakan berbagai media
4) Mentoring dan pelatihan peer group yang ditujukan untuk pemuda/pemudi, orang dewasa lainnya, guru, dll, agar menunjang penyebaran informasi dan mendukung anak-anak perempuan yang berisiko menikah dini.
Peranan yang dilakukan oleh Duta Generasi Berencana (GenRe) Kabupaten Malang telah sesuai dengan teori tujuan hukum campuran. Dimana hukum itu ada untuk mengatur tata tertib dalam masyarakat secara adil dan damai. Tujuan hukum tersebut tidak hanya menitik beratkan pada satu aspek keadilan saja namun juga dengan aspek kesejahteraan.Namun, disayangkan upaya yang dilakukan Duta Generasi Berencana (GenRe) Kabupaten Malang dalam mengurangi perkawinan usia anak pada masa pandemi Covid-19 belum maksimal.
Kata Kunci: Program Penaggulangan Pernikahan Dini, Duta Generasi Berencana (GenRe)