Pengaruh Variasi Sudut Kampuh “V” Sambungan Pengelasan Gas Metal Arc Welding (GMAW) terhadap Distorsi dan Kekuatan Tekuk Baja ST 40 dan SS 400
Abstract
Pengelasan ialah suatu prosedur yang tidak dapat dipisahkan dari teknologi manufaktur. Semakin berkembangnya teknologi manufaktur semakin berkembang juga metode pengerjaan pengelasan. Hal ini dikarenakan proses penyambungan mempengaruhi hasil pengelasan. Tujuan penelitian akan mengetahui pengaruh dari sudut kampuh las GMAW terhadap distorsi dan kekuatan tekuk material baja ST 40 dan SS 400. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Variasi sudut kampuh yang digunakan yatu 60o, 75o, dan 90o dengan material ST 40 dan SS 400. Hasil penelitian menunjukkan nilai distorsi terendah pada sudut kampuh 60o dengan nilai rata-rata 3,72 mm pada baja ST 40 dan 3,32 mm pada baja SS 400 dan nilai distorsi tertinggi pada sudut 75o yaitu sebesar 4,29 mm pada baja ST 40 dan 3,69 mm pada baja SS 400. Pada Spesimen 90o mengalami penurunan yaitu 3,92 mm pada baja ST 40 dan 3,38 mm pada baja SS 400. Didapatkan kekuatan tekuk dengan sudut kampuh 60o menunjukkan nilai kekuatan tekuk terendah yaitu pada baja ST 40 yaitu 1440 kN/mm2 dan pada baja SS 400 yaitu 1327,5 kN/mm2. Untuk spesimen dengan sudut kampuh 75o pada baja ST 40 yaitu 1473,75 kN/mm2 dan pada baja SS 400 yaitu 1417,5 kN/mm2. Untuk spesiemen dengan kekuatan tekuk tertinggi pada sudut kampuh 90o pada baja ST 40 yaitu 1496,25 kN/mm2 dan pada baja SS 400 yaitu 1485 kN/mm2.
Kata kunci: GMAW, Sudut Kampuh, Baja ST 40, Baja SS 400, Distorsi, Kekuatan Tekuk.