dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, menganalisis dan memberikan interpretasi tentang 1) Nilai Pendidikan Agama Islam Multikultural dalam mengembangkan semangat bertahan hidup lansia di Griya Werda Jambangan Surabaya; 2) Proses penanaman nilai Pendidikan Agama Islam Multikultural dalam mengembangkan semangat bertahan hidup lansia di Griya Werda Jambangan Surabaya dan 3) Semangat bertahan hidup lansia setelah mendapatkan penanaman nilai Pendidikan Agama Islam Multikultural di Griya Werda Jambangan Surabaya.
Jenis penelitian disertasi ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang memungkinkan peneliti untuk mengkaji secara mendalam atas sebuah fenomena. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Adapun sumber data dalam penelitian ini didapatkan melalui pola snowball sampling dan purposive sampling. Adapun analisis data penelitian ini menggunakan analisis fenomenologis Cresswell.
Temuan dalam penelitian ini adalah: 1) Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam Multikultural yang ditanamkan dalam mengembangkan semangat bertahan hidup lansia di Griya Werda Jambangan Surabaya adalah nilai iman dan takwa kepada Allah SWT, persaudaraan, persamaan, kebersamaan, toleransi, kasih sayang, memaafkan, tolong menolong, damai, penyesuaian diri dan empati serta sabar dan syukur; 2) Proses penanaman nilai Pendidikan Agama Islam Multikultural dalam mengembangkan semangat bertahan hidup lansia di Griya Werda Jambangan Surabaya diimplementasikan melalui pertama, kegiatan dan pembiasaan keagamaan Islam seperti kegiatan baca Al-Qur’an, pembacaan Yasin tahlil, salat berjamaah, takziyah dan tahlil, istighosah, suroan, diba’an, tausiyah, syabanan dan mauludan. Kedua, melalui kegiatan rutin keseharian lansia atau Activity of Daily Living (ADL) yang bersifat non keagamaan seperti kegiatan pemeriksaan kesehatan, terapi kelompok, kegiatan rawat diri, Jumat bersih, kegiatan jalan sehat dan senam lansia. Ketiga, melalui kegiatan insidental yang melibatkan pihak luar seperti kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR), kunjungan dan penyuluhan. Dan keempat, melalui keteladanan yang ditunjukkkan oleh staf bimbingan mental dan karyawan Griya Werda yang tercermin pada sikap dan perilaku yang baik serta tutur kata yang lembut. Proses pembelajaran nilai Agama Islam Multikultural melalui tahapan mengenalkan nilai-nilai melalui penyajian informasi dan materi pada kelompok lansia, memotivasi lansia untuk menerapkan selanjutnya dibimbing dan didampingi dalam proses menerapkan dan membiasakan pengetahuan dan nilai-nilai yang telah diberikan kepada lansia. Akhirnya memunculkan model Pendidikan Agama Islam Multikultural yang menggunakan model kolaboratif-integratif transendental dalam mengembangkan semangat bertahan hidup lansia. model pendidikan yang menggabungkan beberapa kegiatan yang bukan hanya bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan lansia untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, juga mengembangkan sikap positif lansia dalam hidup berdampingan dengan lingkungan pada kesehariannya; 3) Semangat bertahan hidup lansia setelah mendapatkan penanaman nilai Pendidikan Agama Islam Multikultural di Griya Werda Jambangan Surabaya ditunjukkan melalui pertama antusiasme dan optimisme lansia dalam pemenuhan hubungan vertikalnya kepada Allah SWT dan pemenuhan kebutuhan sosial horizontalnya dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, adanya kekuatan melawan frustrasi yang ditunjukkannya dengan kemampuan lansia dalam menerima keberadaan diri dan takdir yang dijalani dengan penuh rasa sabar dan syukur serta tidak lagi menyalahkan diri atau orang sekeliling atas kondisi yang menimpanya sehingga saat ini merasa lebih tenang dalam menjalani sisa usia tanpa rasa kecemasan, ketakutan dan perasaan tertekan yang berlebihan dan sebagainya. Ketiga, semangat lansia untuk berkelompok yang ditunjukkan dengan keikutsertaan lansia secara aktif dalam kegiatan-kegiatan interaksi sosial yang melibatkan lansia lainnya Adapun terkait strategi bertahan hidup lansia yang telah mendapatkan penanaman nilai Agama Islam Multikultural adalah Aktif, melibatkan jaringan sekitar agar tetap bisa beraktivitas sebagaimana rutinitas yang telah dijadwalkan. | en_US |