Implementasi Kebijakan Penilaian Kinerja Pegawai Yayasan Bayt Al-Hikmah Kota Pasuruan
Abstract
Ada dua hal yang menarik dari latar belakang penelitian ini: Pertama, Penilaian kinerja terhadap pegawai biasanya diterapan pada Pegawai Perusahaan atau Aparatur Sipil Negara (ASN), namun Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah di bawah naungan Yayasan Bayt Al-Hikmah telah menerapkan penilaian kinerja pada pegawainya, dimana hal ini tidak banyak dilakukan oleh lembaga sejenis. Kedua Kebijakan penilain kinerja baik standar, prosedur maupun modelnya diterapkan pada tahun ke-4 sejak beroperasi, hal ini menunjukkan manajemennya sudah cukup baik.
Tujuan dari penelitian ini ada tiga yaitu: Pertama, mendeskripsikan dan menganalisa bagaimana standar dan prosedur penilaian kinerja pegawai Yayasan Bayt Al-Hikmah. Kedua, Medeskripsikan dan menganalisa model-model penilaian kinerja yang digunakan di Yayasan Bayt Al-Hikmah. Dan ketiga, Mengetahui kendala-kendala yang terjadi dalam implementasi kebijakan penilaian kinerja pegawai Yayasan Bayt Al-Hikmah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Adapun pengumpulan datanya dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi dengan teknik purposeful sampling. Sedangkan teknik analisis datanya menggunakan teknik komponensial.
Hasil penelitian ini adalah: Pertama, Menemukan standar yang dipakai dalam implementasi kebijakan penilaian kinerja, yaitu: Standar Ketepatan Waktu, Standar Kualitas, Standar Kuantitas, Standar Prilaku, dan Standar Hasil. Kedua, Menemukan model penilaian kinerja yang digunakan dalam implemnetasi kebijakan penilaian kinerja, yaitu: Model Chcklist, Model Skala Grafis, Model Uraian Ringkas, Model Management by Objective (MBO) dan Model campuran (mixed), yaitu menggabungkan beberapa model sebagai berikut: model check list, uraian ringkas dan model skala grafis. Dan Ketiga, menemukan kendala yang terjadi dalam implementasi kebijakan penilaian kinerja, yaitu: Sistem penilaian yang manual, kesetaraan model penilaian kinerja, kurangnya sosialisasi, adanya subjektifitas penilai, dan tidak adanya umpan balik (feedback) dari pegawai.