Peran Lembaga Pemasyarakatan Dalam Membina Warga Binaan (Studi Di Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Sampang)
Abstract
Penelitian ini membahas masalah mengenai (1) Bagaimanakah peran lembaga pemasyarakatan Klas II Kabupaten Sampang dalam membina warga binaan? (2) Bagaimanakah bentuk upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan pelaksanaan pembinaan narapidana di lembaga pemasyarakatan klas II Kabupaten Sampang?
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat yuridis empiris, jenis data meliputi data primer dan data sekunder. Pengumpulan datanya dilakukan dengan interview/wawancara dan dokumentasi. Analisis datanya dilakukan secara deskriptif kualitatif.
Kesimpulannya adalah (a) Peran Lembaga Pemasyarakatan Klas II Kabupaten Sampang dalam membina warga binaan dilakukan dengan beberapa tahapan, mulai dari tahap pengenalan identitas, tahap kedua berupa pemberian tugas-tugas di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan kepada warga binaan, tahap ketiga adalah asimilasi yaitu dengan mengikutsertakan warga binaan mengikuti shalat di Masjid di luar Lembaga Pemasyarakatan, cuti pulang dan sebagainya. Pada tahap ke empat mereka diberikan pelepasan bersyarat dan selama menjalani pelepasan bersyarat tersebut mereka tidak diperbolehkan melakukan tindak pidana lagi. (b) Kendala/hambatan yang dihadapi dalam pembinaan warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan, antara lain yaitu: (1) masalah bahasa, (2) kemampuan dan tingkat pendidikan warga binaan yang heterogen, (3) masalah usia, (3) masalah dana, (4) masalah tenaga pembina/pengajar, (5) masalah narapidana yang pernah kecanduan narkoba. Bentuk upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan pelaksanaan pembinaan warga binaan/narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas II Kabupaten Sampang, yaitu mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi tersebut.