Analisis Mikrostruktur dan Kekerasan pada Pengecoran Alumunium Paduan Magnesium
Abstract
Proses pengecoran logam merupakan proses pembuatan produk yang diawali dengan mencairkan logam kedalam tungku peleburan kemudian dituangkan kedalam cetakan yang terlebih dahulu dibuat pola, hingga logam cair tersebut membeku dan kemudian dipindahkan dari cetakan. Terdapat tiga bagian utama proses pengecoran, yang pertama proses pembuatan cetakan, kedua adalah proses pembuatan inti dan yang ketiga adalah proses pengecoran logam. Hasil yang diperoleh dari banyaknya macam-macam unsur paduan diatas salah satunya adalah dari pengujian struktur mikro yang dilakukan olehmenyimpulkan bahwa semakin banyak unsur magnesium (Mg) yang ditambahkan.
Hasil analisa dan perhitungan dari pengecoran alumunium dengan paduan magnesium, untuk menemukan nilai kekerasan pada paduan magnesium ditetapkan media ekstrak ketapang pada tiap paduan magnesium. untuk campuran Mg 5% pada media ekstrak ketapang didapatkan nilai kekersan 236,5 HV, untuk campuran 10% pada media ekstrak Ketapang didapatkan nilai kekerasan 318,2 HV dan untuk campuran Mg 15% pada media ekstrak ketapang didapatkan nilai kekerasan 323,2 HV. Dari hasil penelitian ini nilai kekerasan yang paling tinggi didapat pada paduan Mg sebesar 15%, Maka bisa di simpulkan bahwa semakin banyak presentase penambahan Magnesium(Mg) dan variasi media pendingin pada pengecoran aluminium akan menghasilkan kekerasan yang lebih keras dan juga terbentuk senyawa intermetalik yang menyebabkan sifat mekaniknya meningkat.
Kata Kunci : Alumunium, Magnesium, Proses Pengecoran, Air Laut, Ekstrak Daun Ketapang, Larutan HCL, Kekerasan Vikers, Struktur Mikro