Pengaruh Bahan Tambahan PET (Polythylene Terthalate) terhadap Karakteristik Marshall Pada Aspal AC-WC
Abstract
Seiring meningkatnya lalu lintas jalan belakangan ini ditambah dengan kurangnya mencukupi dana pemeliharaan perkerasan jalan dapat mempercepat tingkat kerusakan jalan. Untuk mengurangi kerusakan tersebut diperlukan tindakan antara lain dengan peningkatan pemeliharaan jalan, perbaikan desain perkerasan jalan dan meningkatkan kualitas perkerasan jalan.
Aspal merupakan material berwarna hitam kecoklatan dan bersifat viskoelastis sehingga akan melunak dan mencair apabila mendapat cukup pemanasan. Sifat viskoelastis ini yang membuat aspal dapat menyelimuti dan menahan agregat supaya tetap pada tempatnya selama proses produksi dan masa pelayanan.
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui karakteristik marshall. Dalam penelitian ini menggunakan polimer Polyethylene Terepthalate (PET) sebagai bahan tambahan pada aspal beton AC-WC. Penelitian ini dilakukan dengan cara menambah potongan botol plastik yang dipotong dengan ukuran ±2mm supaya mudah dan cepat pada waktu pelelehan. Untuk pengujian ini dilakukan dengan cara kering (dry process).
Sebelum penambahan PET, terlebih dahulu membuat benda uji dari gradasi batas tengah. Nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) yang diperoleh dari kelompok benda uji yaitu sebesar 6,47%. Kemudian dilakukan penambahan PET pada campuran agregat yaitu 1%, 3%, 5% dan 7% dari berat aspal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik marshall terbaik adalah pada tambahan Polyethylene Terepthalate (PET) 3% yaitu dengan nilai stabilitas 1618,859 kg. Akan tetapi semua presentase PET dalam penelitian ini seperti nilai VMA, VIM, VFA, Stabilitas, Kelelehan (flow), Marshall quotient (MQ) telah memenuhi spesifikasi Bina Marga 2018 meskipun nilai tidak stabil atau naik turun.
Kata kunci: AC-WC, Aspal, KAO, Polyethylene Terepthalate (PET)