Show simple item record

dc.contributor.authorAfifah, Indah Nur
dc.date.accessioned2022-11-05T02:23:30Z
dc.date.available2022-11-05T02:23:30Z
dc.date.issued2022-08-25
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/5838
dc.description.abstractNovel Perempuan Bersampur Merah karya Intan Andaru menyajikan fakta tentang tragedi Banyuwangi tahun 1998 yang merenggut ratusan korban jiwa. Novel ini diangkat dari kejadian nyata. Tragedi dalam penelitian ini layak untuk diangkat sebagai penelitian, karena mampu dijadikan pelajaran tentang bagaimana mengelola konflik. Penelitian ini bertujuan mengkaji resiliensi tokoh Sari terhadap trauma tragedi Banyuwangi 1998. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis dan memanfaatkan teori-teori psikologi sastra. Data diperoleh melalui teknik simak catat dan analisis isi novel Perempuan Bersampur Merah. Penelitian menunjukkan bahwa seluruh elemen dari struktur cerita mendukung pada isu yang dibincangkan. Secara keseluruhan, novel Perempuan Bersampur Merah merupakan narasi tentang pandangan-pandangan negatif yang melekat pada dukun santet, anak dukun santet, penari gandrung, perempuan hamil dan anak yang lahir di luar nikah, perempuan dewasa yang belum menikah, serta keturunan aktivis partai terlarang. Tokoh utama menunjukkan sikap resilien dalam menghadapi traumanya. Hasil penelitian fokus pertama menyajikan data bahwa pada bentuk trauma tokoh Sari pascatragedi pembantaian dukun santet di Banyuwangi, bentuk-bentuk trauma yang dialami tokoh Sari berupa trauma psikologis, trauma psychosis,dan trauma diseases. Kedua, terdapat upaya resiliensi pasca tragedi pembantaian dukun santet di Banyuwangi. Resiliensi yang dialami Sari berupa mengubah cara pandang positif, kepercayaan diri, bersikap tenang, kontrol respon diri, dan fleksibelitas. Simpulan dalam penelitian ini terdapat kalimat yang menunjukkan sikap tokoh mengalami trauma, upaya resiliensi, maupun gambar ilustrasi yang menjelaskan mengenai kejadian tragedi Banyuwangi 1998. Pengarang menunjukkan berbagai macam bentuk trauma yang dialami tokoh Sari. Dengan adanya trauma sikap manusia mengimbanginya dengan strategi resiliensi seperti yang pengarang tuliskan. Sebagaimana trauma kekerasan tidak selalu membuat tokoh menjadi terpuruk, tetapi justru mampu menyintasi keadaan dan resiliensi yang pada akhirnya menjadi tokoh yang lebih kuat. novel Perenpuan Bersampu Merah strategis dipadankan pada siswa sekolah menengah keatas sebagai pelajaran untuk menyelesaikan konflik yang terjadi. Peneliti selanjutnya diperlukan untuk memperoleh persepsi siswa SMA terhadap trauma yang dialami tokoh Sari dalam novel bertema kekerasan sebagai upaya edukasi menghindari perundungan di sekolah. Kata Kunci : Resiliensi Tokoh, Trauma Tragedi Banyuwangi, Novelen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectKeguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectPendidikan Bahasa dan Sastra Indonesiaen_US
dc.subjectResiliensi Tokohen_US
dc.subjectTrauma Tragedi Banyuwangien_US
dc.subjectNovelen_US
dc.titleResiliensi Tokoh Sari terhadap Trauma Tragedi Banyuwangi 1998 dalam Novel Perempuan BersampurMerah Karya Intan Andaruen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record