DINAMIKA PILIHAN BAHASA : Masyarakat Tutur Perkotaan
Abstract
Pada dasarnya, dinamika pilihan bahasa terletak pada konteks
situasi yang digunakan dalam komunikasi. Situasi yang dimaksud
menyangkut dua hal, yakni latar sosial dan latar kultural. Latar
sosial berkaitan dengan prestise atau nilai lebih pada suatu ragam
bahasa ketika digunakan dalam peristiwa tutur oleh penutur dan
latar kultural berkaitan dengan unggah-ungguh dan pengetahuan
penutur terhadap budaya pada suatu masyarakat.
Pada masyarakat tutur perkotaan terdapat dua macam kedwibahasaan, yaitu penutur dengan bahasa pertama (B1) bahasa
Indonesia (BI) dan bahasa kedua (B2) bahasa Jawa (BJ) dan penutur
dengan B1 BJ dan B2 BI, dalam hal ini di Malang dan Surabaya.
Selain itu, kemungkinan penutur juga menguasai lebih dari satu B2,
misalnya bahasa asing atau bahasa daerah lain. Mengingat adanya
fakta tersebut, dalam penggunaan bahasa, penutur dihadapkan
pada dua/lebih pilihan bahasa atau variasi bahasa. Kecenderungan
dalam pemilihan bahasa pada penutur dwibahasa tersebut dapat
berdampak pada terjadinya pemertahanan dan pergeseran bahasa,
baik BI maupun BJ.