dc.description.abstract | Novel Dua Garis Biru karya Lucia Priandarini merupakan novel yang sangat menonjolkan sisi psikologis tokohnya. Kepribadian dalam novel Dua Garis Biru berhubungan dengan tingkah laku atau sikap tokoh utama, yaitu Bima dan Dara. Dara memiliki kepribadian tidak sabar, ragu-ragu dalam mengambil keputusan, dan sensitif. Sedangkan, Bima mudah kecewa, suka melakukan sesuatu tanpa mempertimbangkan resiko yang dialami, dan mudah terpengaruh lingkungan, sehingga ia menghamili Dara. Tujuan Penelitian ini adalah mendeskripsikan aspek id, ego, dan superego tokoh utama dalam novel Dua Garis Biru karya Lucia Priandarini berdasarkan teori struktur kepribadian Sigmund Freud. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa kata-kata, kalimat, dan dialog yang menggambarkan struktur kepribadian tokoh utama dalam novel Dua Garis Biru karya Lucia Priandarini. Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini ada enam, yaitu (1) memilih novel, (2) membaca dan memahami novel Dua Garis Biru karya Lucia Priandarini, (3) menandai struktur kepribadian yang muncul pada tokoh utama dalam novel Dua Garis Biru karya Lucia Priandarini, (4) mengklasifikasi data, (5) memberi kode, dan (6) menafsirkan data yang sudah ditemukan. Hasil Penelitian yang pertama menunjukkan aspek id tokoh utama dalam memenuhi hasrat atau keinginannya tanpa mempertimbangkan baik dan buruknya keinginan tersebut. Kedua, aspek ego menunjukkan tokoh utama yang selalu berusaha memenuhi kebutuhannya dengan cara mempertimbangkan resiko yang akan dihadapi, berpikir sesuai kenyataan, dan bertanya kepada orang lain. Ketiga, aspek superego menunjukkan tokoh utama dalam mempertanggung jawabkan kesalahannya, mengontrol atau mengendalikan diri, dan berpikir bijaksana. | en_US |