Nikah Sirri merupakan pernikahan yang dilaksanakan sesuai rukun syarat nikah menurut agama Islam tetapi tidak dicatatkan di Kantor Urusan Agama seperti yang diatur dalam undang-undang Perkawinan Nomor tahun 1974 pasal 2 ayat 2. Perkawinan dibawah tangan akan membawa dampak psikologi terhadap anak di lingkungan keluarga, bermasalah hukum bagi anak yang dilahirkan, terhadap harta benda dan pasangan suami istri tersebut, karena nikah sirri tidak mempunyai bukti yang autentik sehingga perkawinan tersebut tidak mempunyai kekuatan hukum, maka munculah penelitian tentang Dampak Psikologi Terhadap Anak Akibat Pernikahan Sirri. Fenomena ini terjadi di Desa Mancon Kabupaten Nganjuk. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti merumuskan masalah yaitu 1) Bagaimana pelaksanaan pernikahan sirri di Desa Mancon Kecamatan Wilangan Kabupaten Nganjuk, 2) Apa saja faktor penyebab terjadinya pernikahan Sirri di Desa Mancon Kecamatan Wilangan Kabupaten Nganjuk dan 3) Bagaimana dampak sosial anak ketika orang tuanya melakukan nikah sirri. Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan nikah sirri, 2) untuk mengetahui faktor penyebab pernikahan sirri, 3) untuk mengetahui dampak psikologi anak akibat pernikahan sirri di Desa Mancon Kecamatan Wilangan Kabupaten Nganjuk. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis metode penetian deskriptif kualitatif/lapangan (file research), yaitu mengumpulkan data-data dengan cara turun ke lapangan untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat tentang objek yang menjadi peneliti penulis, agar sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis sendiri. Peneliti menggunakan data primer yang dihasilkan secara langsung dari lapangan, observasi maupun wawancara terhadap narasumber sedangkan data pustaka normatif atau atauran tertulis dijadikan data sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Pelaksanaan pernikahan sirri di Desa Mancon Kecamatan Wilangan Kabupaten Nganjuk telah memenuhi syarat dan rukun yaitu adanya calon Suami, calon Isteri, Wali nikah nasab, Dua orang saksi dan Ijab dan Kabul. 2) faktor penyebab terjadinya pernikahan Sirri adalah terjadinya pernikahan sirri dari penelitian saya yaitu menghindari proses administrasi di Kantor Urusan Agama, Menghindari perbuatan zina, Adanya dorongan dari orang tua. 3). Dampak psikologi anak anak akibat pernikahan sirri adalah ada anak kurang nyaman dengan kondisi rumah dan sering mendapatkan tindakan kasar oleh ayahnya serta melakukan hal-hal yang menyimpangan dan tekanan jiwa terhadap anak dalam kehidupannya. .Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti memberikan saran sebagai berikut 1) Bagi orang tua yang hendak melakukan nikah sirri hendaknya mempertimbangkan berbagai hal termasuk dampak yang dialami setiap pihak utamanya anak.2)Bagi calon suami istri sebaiknya melakukan pernikahan secara sah dalam agama dan negara, agar semua resiko terhadap kedua pihak bisa ditanggung bersama dan tidak ada pihak yang dirugikan. 3) Seharusnya keluarga khususnya orang tua saling mengawasi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh anak-anaknya. Tetapi dengan kurangnya kasih sayang dan perhatian lebih ke anaknya karena ada tindakan pernikahan sirri menjadi dampak dari psikologi anak tehadap nikah sirri tersebut. Jadi orang tua harus lebih memperhatikan tingkah laku anak untuk tetap dalam jalan yang benar dan tidak menyimpang. Kata Kunci: Dampak, Psikologi Anak, Pernikahan Sirri