Studi in Silico Afinitas Senyawa Aktif Biji Kacang Merah (Phaseolus Vulgaris) Terhadap Protein Sirtuin-1 (Sirt-1) dan Nuclear Releating Factor-2 (Nrf2) untuk Mencegah Alzheimer
Abstract
Yusuf, M. Josie. Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Malang, Juli 2022. Studi In Silico Afinitas Senyawa Aktif Biji Kacang Merah (Phaseolus vulgaris) Terhadap Protein Sirtuin-1 (SIRT-1) dan Nuclear Releating Factor-2 (NRF2) Untuk Mencegah Alzheimer. Pembimbing 1: Dini Sri Damayanti. Pembimbing 2: Anita Puspa Widiyana.
Pendahuluan: Protein Sirtuin-1 (SIRT-1) dan Nuclear Releating Factor-2 (NRF2) berperan dalam mekanisme terjadinya Alzheimer. Secara empiris kacang merah (Phaseolus vulgaris) mengandung senyawa aktif untuk menghambat Alzheimer, namun mekanismenya terhadap SIRT-1 dan NRF2 belum pernah diteliti. Penelitian dilakukan untuk mengetahui mekanisme kacang merah mencegah Alzheimer melalui aktivasi SIRT-1 dan NRF2.
Metode: Penelitian dilakukan secara In Silico dengan menggunakan docking server untuk menilai afinitas senyawa aktif biji kacang merah terhadap protein SIRT-1 dan NRF2. Uji farmakokinetik, fisikokimia dinilai dengan pkCSM (Predicting Small-Molecule Pharmacokinetic and Toxicity Properties). Analisa dilakukan dengan diskriptif analitik dengan melihat hasil afinitas senyawa aktif terhadap SIRT-1 dan NRF2 dibandingkan obat kontrol.
Hasil: Didapatkan 5 senyawa aktif (beta sitosterol, sianidin, glisitein, biokanin A, dan genistein) dari 8 senyawa aktif yang diteliti memiliki afinitas tinggi terhadap protein SIRT-1 dan 5 Senyawa aktif (beta sitosterol, biokanin A, genistein, glisitein, dan formononetin) dari 20 senyawa aktif yang didockingkan memiliki afinitas yang tinggi terhadap protein NRF2. Hasil prediksi parameter fisikokimia seluruh senyawa aktif memenuhi hukum 5 Lipinski. Hasil Prediksi sifat farmakokinetik β-sitosterol adalah senyawa yang memiliki nilai paling baik.
Kesimpulan: senyawa aktif biji kacang merah mempunyai potensi sebagai pencegahan alzheimer dengan mengaktifkan SIRT-1 dan NRF2 yaitu beta sitosterol. Beta sitosterol juga mempunyai afinitas, fisikokimia, farmakokinetik yg baik dan tidak bersifat toksik sehingga dapat menjadi kandidat kuat obat pencegahan Alzheimer melalui peningkatan SIRT-1 dan NRF2.
Kata Kunci : Alzheimer; Phaseolus vulgaris; in silico