Analisis Pengaruh Berat Badan Lahir, Panjang Badan Lahir, dan Usia Kelahiran Terhadap Kejadian Stunting (Studi Kasus di Desa Baturetno Kecamatan Singosari Kabupaten Malang)
Abstract
Karisma, Gita Dwi. Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Malang, Agustus 2022. Analisis Pengaruh Berat Badan Lahir, Panjang Badan Lahir, Dan Usia Kehamilan Terhadap kejadian stunting Di Desa Baturetno Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.
Pembimbing 1 : Sri Herlina. Pembimbing 2 : Sri Fauziyah.
Pendahuluan: Permasalahan gizi kronis terkait stunting pada balita di Indonesia tahun 2021 masih tinggi. Februari 2020, Desa Baturetno ditetapkan sebagai lokus stunting sehingga diperlukan penelitian terkait faktor yang mempengaruhi kejadian stunting. Anak stunting yang berusia dibawah lima tahun menggambarkan pertumbuhan linear yang buruk selama periode kritis yaitu 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dan stunting menjadi perhatian khusus karena dapat menimbulkan dampak buruk bagi masa sekarang maupun masa yang akan datang. Penelitian ini difokuskan mengetahui antropometri (berat badan, panjang badan) bayi baru lahir dan prematuritas terhadap kejadian stunting di Desa Baturetno.
Metode: Desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Data berat badan lahir, panjang badan lahir, usia kehamilan didapatkan dari KMS Balita dengan kriteria inklusi responden balita yang terdata stunting sejumlah 55 balita dari Laporan Tahunan Puskesmas Ardimulyo Periode Agustus 2021. Pengambilan data dilakukan di 6 posyandu Desa Baturetno dan dilakukan door to door apabila responden tidak menghadiri posyandu. Dilakukan pengukuran ulang tinggi badan per usia (TB/U) balita stunting sehingga diperoleh data primer dengan hasil 27 balita masih stunting dan 28 balita sudah normal. Analisa data menggunakan uji chi-square dan regresi logistik p<0,05.
Hasil: Balita stunting yang berjumlah 55 balita, terdapat 41(74,5%) balita memiliki berat badan lahir normal dan 14 (25,5%) balita dengan berat badan lahir rendah, 40 (72,7%) balita dengan panjang badan lahir normal dan 15 (27,3%) balita dengan panjang badan lahir rendah, serta 40 (72,7%) balita lahir cukup bulan, dan 15 (27,3%) balita lahir prematur. Berat badan lahir (p 0,025), panjang badan lahir (p 0,012), dan usia kehamilan (p 0,002) didapatkan pengaruh signifikan terhadap kejadian stunting di Desa Baturetno. Dari ketiga variabel tersebut, yang paling berpengaruh adalah usia kehamilan (aPOR 14.678).
Kesimpulan: Kejadian stunting di Desa Baturetno dipengaruhi oleh berat badan lahir, panjang badan lahir, dan usia kehamilan. Dari ketiga faktor tersebut, usia kehamilan merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian stunting.
Kata Kunci: Kejadian Stunting, Berat Badan Lahir, Panjang Badan Lahir, Usia Kelahiran.