dc.description.abstract | Radikalisme Islam menjadi suatu topik yang sering dibicarakan di berbagai belahan dunia pada awal abad ke 21 ini.. Salah satu faktor yang ikut pemahaman dan aksi radikalisme di Indonesia adalah pendidikan. Akbar berkesimpulan bahwa pendidikan islam menghadapi sebuah masalah. Pendidikan islam terlalu sempit dan mendorong tumbuhnya chauvinisme keagamaan dan dari banyaknya konflik yang terjadi disebabkan adanya pemahaman yang keliru terhadap agama. Madrasah sama sekali tidak mengajarkan islam radikal dan islam terror, melainkan pendidikan islam yang rahmatan lil alamin, serta mengokohkan peran institusi pendidikan islam, madrasah sebagai benteng diharapkan mampu menanggulangi radikalisme dan terorisme di Indonesia. Sebab dengan pengajaran agama islam yang ada di madrasah dapat menghapus fenomena radikalisme maupun terorisme atas nama agama. Maka, guna mencegah paham radikalisme di kalangan siswa tentu sangat dibutuhkan kerja sama yang harmonis dari Kepala Sekolah dengan guru pendidikan agama islam yang ada di sekolah dan juga beberapa pihak yang terkait.
Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan: (1) Mendeskripsikan tipe kepemimpinan kepala sekolah dalam menangkal radikalisme di MTs Al-Maarif Jember. (2). Mendeskripsikan desain kepemimpinan yang dilakukan kepala sekolah dalam menangkal radikalisme di MTs Al-Maarif Jember. (3). Menganalisis factor pendukung dan penghambat kepala sekolah dalam menangkal radikalisme di MTs Al Maarif Jember.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokkumentasi. Mengenai teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan konsep Miles Huberman dengan langkah langkah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Tahap tahapan dalam penelitian berupa tahap pra lapangan, tahap pekerjaan lapangan serta tahap analisis data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1). Tipe Kepemimpinan kepala sekolah dalam menangkal radikalisme di MTs Al Maarif Jember berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada kepala sekolah, wakil ketua kurikulum, pendidik mata pelajaran PAI dapat diketahui bahwa dalam menangkal radikalisme terdapat beberapa unsur yakni, melalui pengambilan kebijakan, memberikan kebebasan guru berperan aktif dan upaya kepala sekolah dalam memberikan lingkungan kondusif dalam upaya pencegahan radikalisme. (2). Desain yang dilakukan kepala sekolah dalam menangkal radikalisme di MTs Al-Maarif Jember bahwa kepemimpinan kepala sekolah dalam mengambil kebijakan radikalisme ini melalui tipe demokrasi yakni melalui musyawarah. Karena arti kepemimpinan ini sangat vital, maka adapun kepala sekolah dan pendidik di dalam elemen itu harus memahami karakter dari radikalisme. (3). Pendukung dan penghambat kepala sekolah dalam mengakal radikalisme di MTs Al Maarif Jember yaitu yang pertama faktor pendukung untuk menangkal radikalisme melalui pelaksanaan kegiatan Intrakulikuler seperti Kegiatan Belajar Mengajar Berbasis Pendidikan Penguatan Karakter dan Kegiatan Kokulikuler. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang di luar pembelajaran yang berupa penugasan biasanya kegiatan ini seperti Masa Orientasi dan Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan pengembangan karakter dalam rangka perluasan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerja sama dan kemandirian peserta didik secara optimal biasanya kegiatan ini berupa pramuka. Sedangkan faktor penghambatnya yakni adanya informasi yang gampang diterima dari internet sehingga mengakibatkan adanya salah pemahaman informasi dan bahkan bisa mengakibatkan masuknya paham radikalisme kepada para siswa. Faktor lingkungan masyarakat juga menjadi faktor penghambat karena adanya waktu para siswa yang berada diluar lingkungan sekolah.
Kata kunci: Kepemimpinan, Kepala Sekolah, Radikalisme | en_US |