dc.description.abstract | Pada era media sosial ini, rawan terjadinya ujaran kebencian, penyebaran berita bohong (hoax), dan konten negatif. Sifat selektif dan bijak pada diri manusia, sangat dibutuhkan dalam memanfaatkan teknologi. Masuknya teknologi mendorong manusia untuk berpikir secara instan dan praktis, sehingga secara struktural mempengaruhi pola interaksi manusia, termasuk peserta didik. Dekadensi moral merupakan masalah yang sering terjadi dalam masyarakat, khususnya pada peserta didik di era modern ini. Peserta didik membutuhkan pemahaman kuat dan proses yang kontinu dalam menanamkan nilai-nilai PAI. Pembelajaran PAI di dalam kelas dianggap masih belum cukup, karena peserta didik hanya mampu memahami sebatas teori. Dampak yang ditimbulkan, adalah akhlak tercela pada kalangan peserta didik. Sehingga, pembiasaan dalam penanaman dan pengamalan PAI secara maksimal juga dibutuhkan saat diluar kelas. Secara umum nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dapat dibagi menjadi 3, yaitu nilai akidah (keimanan), ibadah (syari'ah), dan akhlak (tingkah laku).
Sekolah berperan penting dalam memperbaiki karakter atau moral peserta didik. Mts Al-Ma'arif 02 Singosari melakukan berbagai upaya dalam menginternalisasikan nilai-nilai PAI, serta memperkenalkan ciri khas maupun keunggulan sekolah. Upaya yang dilakukan seperti merancang dan melaksanakan program-program unggulan sekolah yang identik dengan keagamaan. Sebagian besar peserta didik semakin menunjukkan kualitas yang baik dari segi pengetahuan dan etika. Berdasarkan konteks penelitian yang dipaparkan, peneliti berinisiatif untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.
Fokus penelitian terdiri dari: 1) Proses internalisasi nilai-nilai PAI pada peserta didik melalui program unggulan di Mts Almaarif 02 Singosari, 2) Nilai-nilai PAI yang diinternalisasikan pada peserta didik melalui program unggulan di Mts Almaarif 02 Singosari, 3) Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam upaya internalisasi nilai-nilai PAI pada peserta didik melalui program unggulan di Mts Almaarif 02 Singosari.
Untuk mencapai tujuan penelitian, peneliti mengunakan metode penelitian pendekatan kualitatif dan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah kondensasi data, penyajian data, dan menggambarkan/menarik kesimpulan. Penelitian diuji keabsahannya melalui uji kredibilitas, uji transferabilitas, uji depenabilitas, dan uji konfirmabilitas.
Proses internalisasi nilai-nilai PAI pada peserta didik melalui program unggulan MTs Almaarif 02 Singosari, memuat 3 hal diantaranya: a) Strategi terkait pencanangan program unggulan MTs Almaarif 02 Singosari dalam proses upaya internalisasi nilai-nilai PAI, melalui 5 tahapan yaitu: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi. Tahapan 5 strategi tersebut dilakukan secara konsisten dan terarah dengan baik. b) Tahap-tahap internalisasi nilai-nilai PAI pada peserta didik melalui program unggulan MTs Almaarif 02 Singosari yaitu tahap transformasi nilai, tahap transaksi nilai, dan tahap transinternalisasi nilai. Ketiga tahap tersebut dilaksanakan secara konsisten oleh pendidik di MTs Almaarif 02 Singosari dalam internalisasi nilai-nilai PAI melalui program unggulan. c) Metode internalisasi nilai-nilai PAI pada peserta didik melalui program unggulan MTs Almaarif 02 Singosari yaitu metode ceramah, pembiasaan, keteladanan, dan pemberian sanksi.
Nilai-nilai PAI yang diinternalisasikan pada peserta didik melalui program unggulan di Mts Almaarif 02 Singosari, secara lengkap ada nilai akidah, nilai ibadah, dan nilai akhlak. Hal tersebut dilihat dari program unggulan yang dibuat sekolah saling melengkapi, dan nilai-nilai PAI merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam agama Islam.
Faktor pendukung dalam upaya internalisasi nilai-nilai PAI pada peserta didik melalui program unggulan di Mts Almaarif 02 Singosari, terdiri dari situasi dan kondisi lingkungan sekolah atau tempat yang nyaman, dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai, pendidik yang berkompeten dan berjumlah cukup, serta fasilitas berupa buku SKU (Syarat Kecakapan Ubudiyah). Sedangkan, faktor penghambat dalam upaya intenalisasi nilai-nilai PAI pada peserta didk melalui program unggulan adalah berasal dari kondisi peserta didik yang menujukkan sikap tercela, dan orang tua yang kurang memperhatikan anaknya.
Kata Kunci : Internalisasi Nilai, Pendidikan Agama Islam, Program Unggulan | en_US |