Pengaruh Diabetes Melitus Tipe 2 pada Hasil Short Physical Performance Battery Test Individu dengan Usia dan Gender yang Sama di Malang Raya
Abstract
Qurrotu Ainayya. Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Malang, 9 Agustus 2022. Pengaruh Diabetes Melitus Tipe 2 pada Hasil Short Physical Performance Battery Test Individu dengan Usia dan Gender yang Sama di Malang Raya. Pembimbing 1: Rahma Triliana. Pembimbing 2: Fitria Nugraha Aini.
Pendahuluan: Diabetes Melitus Tipe 2 adalah penyakit yang ditandai adanya kondisi hiperglikemia yang dapat mengakibatkan terjadinya sarkopenia dan frailty syndrome (sindroma kelemahan). Sarkopenia dan frailty syndrome ditandai adanya penurunan performa fisik yang dapat diukur dengan Short Physical Performance Battery Test, yang terdiri dari tes keseimbangan, 4-meter walking test, dan chair stand test. Efek DMT2 pada performa fisik individu dengan usia dan gender yang sama di Malang Raya perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut sebagai upaya untuk pencegahan terjadinya komplikasi DMT2.
Metode: Penelitian dilakukan secara descriptive-analitic menggunakan pendekatan cross-sectional dengan teknik non-probability sampling tipe purposive sampling pada 60 responden yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok sehat (n=28) dan DMT2 (n=32). SPPB test diukur dengan tes keseimbangan, 4-meter walking test, dan chair stand test sesuai metode UCSF Division of Geriatrics. Data yang didapatkan dilakukan scoring dan uji komparasi, dilanjutkan uji korelasi dengan signifikansi p<0.05.
Hasil dan Pembahasan: Hasil tes keseimbangan kelompok sehat dan DMT2 tidak didapatkan perbedaan signifikan (p=0.203). Nilai 4-meter walking test kelompok sehat 5,425 ± 1,107 detik dan DMT2 6,738 ± 1,862 detik (p=0.005). Nilai chair stand test kelompok sehat 14,769 ± 3,18 detik dan DMT2 12,958 ± 4,87 detik (p=0.140). Hasil hasil SPPB test didapatkan perbedaan signifikan (p=0.027). Hasil uji korelasi HbA1c dengan tes keseimbangan adalah r=-0.158 (p=0.227), dengan 4-meter walking test adalah r=0.451 (p=0.000), dengan chair stand test adalah r=-0.044 (p=0.736), dan dengan hasil SPPB test adalah r=-0.353 (p=0.006). Hal ini menunjukkan terjadi penurunan performa fisik melalui SPPB test pada individu dengan DMT2 dibandingkan individu sehat pada usia dan gender yang sama di Malang Raya.
Kesimpulan: Performa fisik menurun pada Diabetes Melitus Tipe 2 ditandai dengan terjadinya peningkatan 4-meter walking test dan penurunan hasil SPPB test tanpa mengubah hasil tes keseimbangan dan chair stand test pada individu dengan usia dan gender yang sama di Malang Raya.
Kata Kunci: Diabetes Melitus Tipe 2; Sarkopenia; Frailty Syndrome; Short Physical Performance Battery Test