Pembelajaran daring merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan pada waktu pandemi sebagai langkah untuk menghambat pergerakan virus, karena ketika pandemi tidak boleh melaksanakan pembelajaran secara tatap muka. Tujuan penelitian ini adalah; 1) untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran daring; 2) untuk mengetahui kemandirian siswa dalam pembelajaran daring; 3) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian siswa pada pembelajaran daring. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti berperan sebagai perencana, pelaksana, pengumpul, penganalisis dan akhirnya menjadi pelapor hasil penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pertama pelaksanaan pembelajaran daring di SDN Tlogowaru 1 masih belum efektif karena dari jumlah seluruh siswa yang mengikuti pembelajaran daring melalui google meet hanya 34% siswa. Jika dibandingkan jika ada siswa 30 yang mengikuti pembelajaran daring hanya kurang lebih 11 siswa yang ikut, dengan rincian 39% siswa kelas I, 43% siswa kelas 2, 40% siswa kelas 3. 22% siswa kelas 4, 37% siswa kelas V dan 24 % siswa kelas 6. Kemandirian siswa dalam pembelajaran daring di SDN Tlogowaru 1 tergolong rendah, karena masih bergantung kepada orang lain baik ketika menyiapkan perangkat pembelajaran, mengerjakan tugas, dan ketika proses pemebelajaran berlangsung. Kedua kemampuan memecahkan masalah dalam masih tergolong rendah, karena berdasarkan hasil wawancara banyak anak yang tidak paham ketika guru menjelaskan pembelajaran secara daring. Ketiga faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar pada pembelajaran daring di SDN Tlogowaru 1 yaitu ada 2 faktor, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi kemandirian siswa dalam pembelajaran daring meliputi a) usia b) tanggungjawab, c) inisiatif, d) kepercayaan diri, e) hasrat bersaing. Faktor eksternal yang mempengaruhi kemandirian dalam pembelajaran daring meliputi a) orang tua, b) guru, c) teman siswa d) dan lingkungan sekitar.