dc.description.abstract | Mutu pendidikan merupakan usaha yang terealisasi dari hasil kerja keras tim atau seluruh anggota, namun jika tidak didukung dengan kepala sekolah atau pemimpin yang baik, maka semua hal yang ditujukan untuk meningkatkan mutu Pendidikan akan sia-sia dan percuma dan semua itu berlaku sebaliknya bagi kepala sekolah, Ketika kepala sekolah tidak ditunjang dengan tim yang kompak dan memiliki pemikiran yang sama untuk meningkatkan mutu Pendidikan yang ada, semua usaha kepala sekolah akan berujung sia-sia.
Berdasarkan observasi awal, bahwasannya dengan adanya kebijakan yang telah dicanangkan Kemendikbud yang mengharuskan pembelajaran jarak jauh dan keterbatasan pendidik untuk terjun langsung berinteraksi dengan peserta didik, maka kepala sekolah SMP Negeri 9 Malang memberikan peran penting dalam meningkatkan mutu Pendidikan pada situasi pandemic agar pembelajaran dapat berjalan secara maksimal.
Latar belakang penelitian di atas, maka peneliti merumuskan masalah, yakni tentang bagaimana perencanaan yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan mutu Pendidikan pada situasi pandemic di SMP Negeri 9 Malang, bagaimana proses yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan mutu Pendidikan pada situasi pandemic di SMP Negeri 9 Malang, bagaimana hasil Pendidikan setelah kepala sekolah merealisasikan perencanaan dan proses Pendidikan di SMP Negeri 9 Malang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang perencanaan yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan pada situasi pandemic, proses yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan pada situasi pandemic di SMP Negeri 9 Malang, hasil Pendidikan setelah kepala sekolah merealisasikan perencanaan dan proses Pendidikan di SMP Negeri 9 Malang.
Untuk mencapai tujuan di atas, penelitian dilakukan dengan jenis penelitian kualitatif. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, yaitu pengamatan terkait aktifitas kepala sekolah dilakukan secara sistematis, metode wawancara yang merupakan metode pengumpulan data dengan menggunakan jalan tanya jawab secara lisan dengan sumber penelitian, dan metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa buku. Sedangkan untuk uji keabsahan datanya dengan menggunakan triangulasi.
Dari hasil temuan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa perencanaan yang dilakukan yakni melakukan perencanaan dalam monitoring pembelajaran daring, perencanaan peningkatan kompetensi pendidik dan perencanaan peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan. Kemudian untuk proses yang dilakukan terdiri dari segenap proses dalam monitoring pembelajaran daring, proses peningkatan kompetensi pendidikan, proses peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan. Untuk yang terakhir yakni hasil peningkatan mutu pendidikan setelah kepala sekolah merelisasikan proses dan perencanaan pendidikan dapat dilihat melalui hasil kegiatan 1) monitoring meteri pembelajaran daring berupa, 2) monitoring Strategi pembelajaran daring, 3) hasil peningkatan kompetensi pendidik, 4) hasil peningkatan sarana dan prasarana, berupa pendidik maupun peserta didik dapat menyelenggarakan pembelajaran daring dengan maksimal.
Hal yang perlu diperhatikan sebagai saran yaitu bagi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, sebaiknya harus memiliki pandangan yang luas dalam merencanakan, menyusun dan memberlakukan kebijakan. Seringkali kompetensi kepala sekolah mampu dilaksanakan dengan baik untuk menunjang semua kebutuhan, namun adanya rasa humanisme dapat dikatakan sebagai kunci utama dalam semua perwujudan atau usaha yang ada. Hal tersebut menjauhkan dari citra kepala sekolah sebagai wewenang yang hanya berfokus pada tujuan tanpa dibarengi dengan kepentingan semua pelaku pendidikan yang memiliki keterlibatan.
Kata Kunci: Peran Kepala Sekolah, Perencanaan, Proses, Hasil, Mutu Pendidikan. | en_US |