dc.description.abstract | Bahasa Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat.Terbukti
dari banyaknya penutur asing yang berminat belaja bahasa Indonesia. Baik belajar
di Indonesia maupun di negara lain. Arus globalisasi mendorong Indonesia untuk
menjadikan bahasa Indonesia bisa sampai masuk di tingkat Internasional. Dapat
dikatakan hal tersebut adalah faktor bahwa bahasa Indonesia mulai banyak
dipelajari oleh penutur asing di berbagai negara. Untuk itu pembelajaran BIPA
harus mendapat perhatian lebih. Mengingat pembelajaran BIPA telah banyak
diajarkan diberbagai negara. Penelitian inin dilakukan di salah satu sekolah di
Krabi, Thailand ketika peneliti melaksanakan praktik lapangan. Santiwittaya
School merupakan salah satu sekolah muslim di Krabi, tepatnya di derah Ao Luek
Noi. Bahasa yang digunakan di wilayah Krabi ini adalah bahasa Thailand atau
Siam, mayoritas masyarakat Krabi tidak bisa berbahasa Melayu. Karena
lingkungan sekitarnya dalam berkomunikasi tidaklah menggunakan bahasa
Melayu, melainkan mereka berkomunikasi dengan bahasa Thailand. Jadi sulit
untuk menerapkan bahasa Indonesia.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan struktur kalimat,
penggunaan kalimat efektif, dan relasi makna dalam karangan pelajar BIPA
Santiwittaya School Krabi Thailand. Subjek penelitian ini adalah pelajar BIPA
Santiwittaya kelas Matayum 4 dan 6. Data yang dianalisis adalah data berbentuk
tulisan yang berjumlah dua puluh pelajar. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang melibatkan
penelitian secara langsung untuk mengamati objek yang sedang diteliti. Setelah
itu terkumpul data dari hasil pengamatan dideskripsikan dalam bentuk kata-kata.
Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti yaitu menggunakan langkahlangkah pengumpulan data, pengidentifikasian data, pengklasifikasian data,
pengkodean, penjelasan data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan Terdapat dua variasi struktur kalimat,
yaitu variasi struktur kalimat utama dan struktur kalimat inversi. Berdasarkan
temuan hasil penelitian yang pertama yaitu variasi struktur kalimat utama,
variasi struktur kalimat utama mengikuti hukum D-M (DiterangkanMenerangkan). Variasi struktur kalimat ini penyusunannya yaitu dengan pola
struktur Subjek dan Predikat (S – P), Struktur kalimat dengan pola Subjek,
Predikat dan Objek (S - P – O), Struktur kalimat dengan pola Subjek, Predikat,
Objek 1, dan Objek 2 (S – P – O1 – O2), Struktur kalimat dengan pola Subjek,
Predikat, Objek, dan Pelengkap (S – P – O – Pel), Struktur Kalimat dengan pola
Subjek, Predikat, Keterangan (S – P – K), Struktur kalimat dengan pola Subjek,
Predikat, Objek, dan Keterangan (S – P – O – K). Kedua yaitu struktur kalimat
inversi, dalam struktur inversi penyusunan struktur kalimat subjek tidak selalu di
depan. Dalam hasil penelitian ini, ditemukan penyusunan kalimat dimulai dengan
unsur keterangan (Ket), kemudian unsur subjek (S), predikat (P) dan unsur
pelengkap (Pel). Berdasarkan hasil penelitian ditemukan penggunaan kalimat
efektif. Pelajar Santiwittaya Thailand, pertama masih banyak menggunakan
bahasa Inggris dan bahasa Thailand ketika membuat kalimat. Ada pengaruh
bahasa lain, yang dicampur dengan bahasa Indonesia. Kedua ketidakjelasan unsur
kalimat, seperti hanya ada unsur subjek (S) dan keterangan (Ket) saja, dan tidak
ada predikat (P). . Ketiga struktur kalimat efektif, dalam struktur kalimat efektif
ini harus sesuai aturan kalimat yang memenuhi S – P – O – K, atau setidaknya ada
unsur subjek (S) dan predikat (P). Keempat kerancuan atau kontaminasi, hal ini
disebabkan karena pelajar kurang menguasai kosa kata bahasa Indonesia, dan apa
yang ada di pikiran tidak sesuai apa yang dituliskan. Berdasarkan temuan ada
hubungan relasi makna dalam bentuk hiponimi, hipernimi, dan sinonim. Hiponimi
yaitu hubungan antar makna yang bersifat khusus-umum. Hipernimi merupakan
hubungan makna yang bersifat dari umum ke khusus. Sinonimi kata yang
memiliki makna hampir sama | en_US |