Pola Struktur Kalimat dalam Karangan Pelajar Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA) Tingkat Matayum di Santiwittaya School Krabi Thailand

Show simple item record

dc.contributor.author Agustina, Rizka Dwi
dc.date.accessioned 2020-11-27T03:26:40Z
dc.date.available 2020-11-27T03:26:40Z
dc.date.issued 2020-06-13
dc.identifier.uri http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/617
dc.description.abstract Bahasa Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat.Terbukti dari banyaknya penutur asing yang berminat belaja bahasa Indonesia. Baik belajar di Indonesia maupun di negara lain. Arus globalisasi mendorong Indonesia untuk menjadikan bahasa Indonesia bisa sampai masuk di tingkat Internasional. Dapat dikatakan hal tersebut adalah faktor bahwa bahasa Indonesia mulai banyak dipelajari oleh penutur asing di berbagai negara. Untuk itu pembelajaran BIPA harus mendapat perhatian lebih. Mengingat pembelajaran BIPA telah banyak diajarkan diberbagai negara. Penelitian inin dilakukan di salah satu sekolah di Krabi, Thailand ketika peneliti melaksanakan praktik lapangan. Santiwittaya School merupakan salah satu sekolah muslim di Krabi, tepatnya di derah Ao Luek Noi. Bahasa yang digunakan di wilayah Krabi ini adalah bahasa Thailand atau Siam, mayoritas masyarakat Krabi tidak bisa berbahasa Melayu. Karena lingkungan sekitarnya dalam berkomunikasi tidaklah menggunakan bahasa Melayu, melainkan mereka berkomunikasi dengan bahasa Thailand. Jadi sulit untuk menerapkan bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan struktur kalimat, penggunaan kalimat efektif, dan relasi makna dalam karangan pelajar BIPA Santiwittaya School Krabi Thailand. Subjek penelitian ini adalah pelajar BIPA Santiwittaya kelas Matayum 4 dan 6. Data yang dianalisis adalah data berbentuk tulisan yang berjumlah dua puluh pelajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang melibatkan penelitian secara langsung untuk mengamati objek yang sedang diteliti. Setelah itu terkumpul data dari hasil pengamatan dideskripsikan dalam bentuk kata-kata. Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti yaitu menggunakan langkahlangkah pengumpulan data, pengidentifikasian data, pengklasifikasian data, pengkodean, penjelasan data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan Terdapat dua variasi struktur kalimat, yaitu variasi struktur kalimat utama dan struktur kalimat inversi. Berdasarkan temuan hasil penelitian yang pertama yaitu variasi struktur kalimat utama, variasi struktur kalimat utama mengikuti hukum D-M (DiterangkanMenerangkan). Variasi struktur kalimat ini penyusunannya yaitu dengan pola struktur Subjek dan Predikat (S – P), Struktur kalimat dengan pola Subjek, Predikat dan Objek (S - P – O), Struktur kalimat dengan pola Subjek, Predikat, Objek 1, dan Objek 2 (S – P – O1 – O2), Struktur kalimat dengan pola Subjek, Predikat, Objek, dan Pelengkap (S – P – O – Pel), Struktur Kalimat dengan pola Subjek, Predikat, Keterangan (S – P – K), Struktur kalimat dengan pola Subjek, Predikat, Objek, dan Keterangan (S – P – O – K). Kedua yaitu struktur kalimat inversi, dalam struktur inversi penyusunan struktur kalimat subjek tidak selalu di depan. Dalam hasil penelitian ini, ditemukan penyusunan kalimat dimulai dengan unsur keterangan (Ket), kemudian unsur subjek (S), predikat (P) dan unsur pelengkap (Pel). Berdasarkan hasil penelitian ditemukan penggunaan kalimat efektif. Pelajar Santiwittaya Thailand, pertama masih banyak menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Thailand ketika membuat kalimat. Ada pengaruh bahasa lain, yang dicampur dengan bahasa Indonesia. Kedua ketidakjelasan unsur kalimat, seperti hanya ada unsur subjek (S) dan keterangan (Ket) saja, dan tidak ada predikat (P). . Ketiga struktur kalimat efektif, dalam struktur kalimat efektif ini harus sesuai aturan kalimat yang memenuhi S – P – O – K, atau setidaknya ada unsur subjek (S) dan predikat (P). Keempat kerancuan atau kontaminasi, hal ini disebabkan karena pelajar kurang menguasai kosa kata bahasa Indonesia, dan apa yang ada di pikiran tidak sesuai apa yang dituliskan. Berdasarkan temuan ada hubungan relasi makna dalam bentuk hiponimi, hipernimi, dan sinonim. Hiponimi yaitu hubungan antar makna yang bersifat khusus-umum. Hipernimi merupakan hubungan makna yang bersifat dari umum ke khusus. Sinonimi kata yang memiliki makna hampir sama en_US
dc.language.iso other en_US
dc.publisher Universitas Islam Malang en_US
dc.subject Pola Struktur Kalimat en_US
dc.subject Karangan en_US
dc.subject Pelajar BIPA Santiwittaya School Thailand en_US
dc.title Pola Struktur Kalimat dalam Karangan Pelajar Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA) Tingkat Matayum di Santiwittaya School Krabi Thailand en_US
dc.type Other en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Kolom Pencarian


Browse

My Account