dc.description.abstract | Kemampuan seorang pengajar bukan saja diukur oleh kemampuannya dalam mengkondisikan kelas, akan tetapi pendekatan dan strategi pembelajaran yang tepat layak diperhatikan. Dalam konteks pembelajaran matematika strategi pembelajaran mutlak diperlukan. Penelitian ini memilki fokus pada kajian strategi pembelajaran berbasis Giving Question and Getting Answer. Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mendeskripsikan perencanaan strategi pembelajaran berbasis giving question and getting answer dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika di MI Wahid Hasyim 02 Dau; 2) Untuk mendeskripsikan pelaksanaan strategi pembelajaran berbasis giving question and getting answer dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika di MI Wahid Hasyim 02 Dau; 3) Untuk mendeskripsikan evaluasi strategi pembelajaran berbasis giving question and getting answer dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika di MI Wahid Hasyim 02 Dau.
Penelitian ini akan dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini akan di lakukan di salah satu sekolah setingkat dasar (MI) Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Malang tepatnya di Dau, yakni MI Wahid Hasyim Dau Malang. Sekolah ini merupakan sekolah yang berada di Jl Raya Kuncur Krajan No 29. Dau, Kabupaten Malang. Adapun model desain tindakan yang dipakai dalam penelitian ini adalah model penelitian tindakan kelas yang dipopulerkan oleh (Kemmis & McTaggart, 2000) dalam (Arikunto, 2009) Pemilihan model desain ini dipandang peneliti sesuai dengan alur tindakan kelas yang akan dilakukan. Desain penelitian yang dikenalkan oleh Kemmis dan Mc Teggar memiliki desain tindakan spiral yang dimulai dengan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Tindakan perencanaan dilaksanakan dengan cukup detail mulai dari persiapan instrumen berupa lembar observasi pelaksanaan pembelajaran guru, lembar observasi aktivitas siswa, dan lembar tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa; 2) pelaksanaan tindakan dapat dikatakan berhasil karena hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada skema siklus yang telah dilakukan. Pada ketuntasan klasikal pada tindakan siklus I peningkatan ketuntasan klasikal berada pada prosentase 70 % dari keseluruhan siswa, sedangkan pada siklus II 92 % siswa mengalami peningkatan hasil belajar. 3) Evaluasi pada aktivitas siswa adalah berkaitan dengan kelemahan strategi Giving Question and Getting Answer yang sulit membedakan pertanyaan peserta didik apakah dia memang memahami materi atau tidak memahami materi
Kata Kunci: Implementasi, Strategi Pembelajaran, CQGA | en_US |