| dc.description.abstract | Keluarga merupakan sebuah intuisi yang terbentuk dari sebuah perkawinan. Di dalamnya terdapat sepasang suami-istri dari pernikahan yang sah. Pun keluarga dapat juga dimaknai atau dapat dipahami dari dalam dimensi sosial, atau dalam hubungan darah. Terus berjalan hingga lahirlah seorang generasi bangsa yang biasa disebut dengan “anak”. Anak sendiri merupakan titipan, anugerah serta karunia paling berharga dari Allah Yang Maha Kuasa yang harus dijaga dengan sepenuh hati, pun juga harus dirawat dengan baik. Sehingga untuk segala perkembangan serta pertumbuhan sang anak kedepannya sangat-sangatlah harus diperhatikan. Terlebih untuk membangun rasa kepercayaan diri serta dalam membangun karakter pada sang anak tersebut, melalui pendekatan-pendekatan yang digunakan, dan juga upaya-upaya yang dapat digunakan dalam membantu pembangunan karakter dalam diri sang anak.
Terlebih dalam usia jenjang sekolah dasar pada anak. Yang mana peranan orang tua atau keluarga sangatlah berpengaruh serta penting demi tercapainya suatu tujuan dalam membangun pendidikan yang tertata dan karakter dalam diri anak. sudah sepatutnya pendidikan karakter dimulai dari dalam keluarga, yang merupakan lingkungan pertama bagi pertumbuhan karakter anak. Setelah keluarga, di dunia pendidikan karakter ini sudah harus menjadi ajaran wajib sejak sekolah dasar. Anak pada jenjang SD masih dalam tahap perkembangan operasional konkret. Tahap dimana mulai berkembangnya kecerdasan mereka untuk berpikir logis dan sistematis. Sehingga pendidikan karakter pada anak SD menjadi kunci dalam perubahan generasi muda yang lebih baik.
Dari latar belakang penelitian diatas maka peneliti merumuskan masalah, yakni bagaimana peran orang tua dalam membangun karakter anak pada jenjang SD (Sekolah Dasar), faktor apa saja yang mempengaruhi karakter serta kepribadian anak pada jenjang SD, tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi peranan orang tua dalam pembentukan karakter anak, cara membangun karakter anak, pendekatan yang digunakan, hambatan-hambatan dan juga upaya-upaya yang dilakukan dalam pembentukan karakter anak.
Untuk mencapai tujuan tersebut di atas penelitian dilakukan dengan jenis kualitatif. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, yaitu pengamatan yang merupakan aktivitas penelitian fenomena yang dilakukan secara sistematis, metode wawancara yang merupakan metode pengumpulan data dengan menggunakan jalan tanya jawab secara lisan dengan sumber penelitian, dan metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan.
Dalam penelitian, upaya-upaya apa saja yang dilakukan orang tua untuk membangun dan juga untuk mengembangkan karakter pada anak di saat usia sang anak pada jenjang sekolah dasar (SD) yang mana masih sangat membutuhkan figur ayah dan ibu sebagai orang tua diruang lingkup keluarga.
Serta faktor-faktor yang mendukung dalam membangun dan mengembangkan katakter anak pada usia sekolah dasar (SD). Agar terbentuknya generasi yang terdidik dan terprogram. Serta dalam segi perilaku, sikap dan tingkah maupun lisan yang terucap tidak menyakiti sesama atau menjadikan sebagai manusia yang lebih beradab, apalagi pada usia yang masih pada jenjang sekolah dasar.
Hal yang perlu diperhatikan sebagai saran yaitu, tentang diharapkan peningkatannya kerjasama orang tua peserta didik tentang memotivasi anaknya, sehingga orang tua peserta didik bisa memberikan motivasi serta dorongan dan memberi apresiasi tentang apayang telah dicapai oleh atau kepada putra-putrinya.
Kata Kunci : Orang Tua, Peran Orang Tua, Membangun, Karakter Anak | en_US |
