Show simple item record

dc.contributor.authorBisri, Hasan
dc.date.accessioned2023-01-27T02:46:39Z
dc.date.available2023-01-27T02:46:39Z
dc.date.issued2020-11-28
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/6467
dc.description.abstractPenelitian ini berkenaan tentang pendidikan multicultural yang dipandang sebagai salah satu model pendidikan yang paling relevan yang digunakan sebagai dasar merawat pluralisme agama dan kerukunan beragama dalam kontek masyarakat Desa Karangpandan yang memiliki keberagaman agama.Tujuan utama penelitian ini yaitu untuk mendiskripsikan keberagaman agama, pluralisme agama, dan kerukunan beragama serta merawat pluralisme agama dan kerukunan beragama di Desa Karangpandan yang diperoleh dari data empiric yang berasal dari hasil penelitian lapangan, sesuai dengan rumusan masalah yang ditentukan yaitu:1) Mendiskripsikan sejarah pendidikan Islam yang dijadikan dasar merawat pluralisme agama dan kerukunan beragama masyarakat Desa Karangpandan Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang, 2) Mendiskripsikan proses perkembanagan pendidikan Islam dijadikan dasar merawat pluralisme dan kerukunan beragama masyarakat Desa Karangpandan Kecamatan Pakisaji Kabupten Malang, 3) Mendiskripsikan bagaimana model pendidikan Islam yang di jadikan dasar merawat pluralisme agama dan kerukunan beragama masyarakat Desa Karangpandan Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang. Untuk mendapatkan gambaran yang alamiah penelitian ini mengacu pada tradisi penelitian kualitatif yang berupaya menjaga hasil penelitian dengan memenuhi kredibilitas data dengan dengan cara observasi partisipan, wawancara mendalam, dan analisis dokumen. Konfirmabilitas dilakukan dengan pengumpulan data, rekontruksi data, dan hasil sintesis emik - etik secara hati hati dengan menggunakan teori grounded theory atau data yang berbasis pada konteks, kemudian hasilnya didiskusikan dengan subyek penelitian, dengan memperhatikan etika penelitian serta melakukan intropeksi atas hasil hasil penelitian. Pendekatan kualitatif digunakan karena esensi dari penelitian ini adalah untuk memahami secara mendalam proses dan makna peristiwa dalam lingkungan sosial budaya. Jenis etnografi dipilih karena memungkinkan dan membuka peluang pada peneliti untuk mengkaji geneologi pendidikan Islam sebagai dasar merawat pluralisme agama dan kerukunan beragama masyarakat Desa Karangpandan seacara mendalam, menyeluruh. Selain itu etnografi juga dapat merekam secara terperinci dan apa adanya kondisi keberagaman agama, pluralisme beragama, dan kerukunan beragama, serta dasar yang digunakan masyarakat untuk merawat pluralisme agama dan kerukunan beragama. Sumber data dipilih dengan pola bola salju (snowball sampling), sedangkan analisis didasarkan pada data/informan kualitatif dilapangan dengan menggunakan empat macam teknik analisis data kualitatif, yaitu analiss domain, taksonomi, komponensial, dan analisis tema budaya.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, temuan formal dari penelitian ini adalah model pendidikan Islam multikultural akomodatif kolaboratif, Yaitu, masyarakat plural yang memiliki kultur dominan, membuat penyesuaian dan akomodasi - akomodasi tertentu bagi kebutuhan kultural kaum minoritas, merumuskan dan menerapkan undang undang, hukum dan ketentuan sensitif secara kultural, dan memberikan kebebasan kepada kaum minoritas untuk mempertahankan dan mengembangkan kebudyaan mereka, sebaliknya kaum mayoritas tidak menentang kultur dominan. Dan antara kelompok mayoritas dan minoritas saling bekerjasama membangun dan merawat budaya masyarakat yang mengimplementisakin nilai nilai pendidikan multikultural tersebut. Sedangkan nilai nilai Pendidikan Islam multikultural itu diambil dari nilai nilai yang tumbuh berkembang dalam masyrakat, yaitu nilai pengakuan, penghormatan, toleransi, yang kemudian meningkat menjadi nilai saling merawat pluralisme agama dan kerukunan agama (multikultural). Sedangkan dari historisnya pendidikan Islam multikultural di Desa Karangpandan ini, adalah kristalisasi dari nilai nilai pendidikan Islam wasatiyah yang telah diajarkan oleh elit agama Islam (muballigh) sejak sekitar tahun 1950 an hingga sekarang, yang jika ditelusuri sejarah merupakan pengejawentahan dari model pendidikan Islam Rosululloh periode Madinah dan Model Pendidikan Islam Wali Songo. Adapun kristalisasi dari sejarah, proses perkembangan dan model pendidikan Islam yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Desa Karangpandan yaitu nilai ajaran tentang kebersamaan, gotong royong, keihlasan, ngalah, sabar, nyegoro, ajeg, nriman dan nilai lainnya. Manakala diformulasikan maka menjadi nilai ta’aruf, tawasut, tasamuh ,tawazun, ta’awun, dan adil. Dengan demikian nilai nilai pendidikan Islam wasatiyah inilah yang menjadi dasar masyarakat Desa Karangpandan dalam merawat pluralisme agama dan kerukunan beragama dari dulu hingga sekarang. Sedangkan nilai wasathiyah tersebut terkonstruksi dari sejarah, proses perkembagan dan model pendidikan Islam dalam lintasan sejarah Islam di Desa Karangpandan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectGeneologi Pendidikan Islamen_US
dc.subjectPluralisme Agamaen_US
dc.title: Geneologi Pendidikan Islam Sebagai Dasar Merawat Pluralisme Agama dan Kerukunan Beragama Masyarakat Desa Karangpandan Kecamatan Pakisajai Kabupatenen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record