dc.description.abstract | SMA Karangturi Semarang adalah sekolah dengan lingkungan multikultur dengan
dominasi etnis Tionghoa di dalamnya. Di sekolah ini jumlah peserta didik muslim minoritas
dengan persentase pemeluk agama peserta didik: Kristen 46% (321 orang), Katolik: 40% (279
orang), Budha: 7% (49 orang), Islam: 6,5% (45 orang), dan Konghucu: 0,5 % (3 orang).
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada pasal 37 ayat
(1) mewajibkan pendidikan agama dimuat dalam kurikulum pendidikan dasar, menengah dan
tinggi. Selain itu pada pasal 12 ayat (1) huruf a mengamanatkan bahwa setiap peserta didik
pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama
yang dianutnya dan diajar oleh pendidik yang seagama. Peserta didik muslim sebagai
minoritas berinteraksi dengan lingkungan multikultur agamanya yang dominan dengan
budaya Tionghoa.
Penelitian ini bertujuan pertama mendeskripsikan nilai apa saja yang berkembang
pada interaksi pembelajaran pendidikan agama Islam multikultural di sekolah, kedua
menganalisis pola interaksi pembelajarannya, dan ketiga menginterpretasikan model interaksi
pembelajaran yang bagaimana sehingga nilai-nilai tersebut terbentuk bagi peserta didik dalam
pembelajaran pendidikan agama Islam multikultural di SMA Karangturi Semarang.
Metode penelitian ini menggunakan jenis kualitatif yang bentuk laporannya bersifat
deskriptif dan naratif dengan desain studi fenomenologi di mana di dalamnya peneliti
mengidentifikasi hakikat pengalaman manusia tentang suatu fenomena tertentu dalam hal ini
fenomena interaksi yang terdapat dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Teknik
pengambilan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam menganalisis data,
peneliti menggunakan tahapan kondensasi data yang muncul di lapangan, lalu informasi data
yang tersusun tersebut disajikan secara sistematis, dan setelahnya dilakukakan verifikasi
untuk ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menyatakan, pertama nilai-nilai yang berkembang dalam
pembelajaran pendidikan agama Islam multikultural di SMA Karangturi, yaitu; 1) saling
mengenal, 2) keakraban, 3) tata krama, 4) asah asih asuh, 5) toleransi, 6) empati, 7)
keteladanan, 8) persahabatan, 9) silaturahmi, 10) kerja keras, dan 11) kegigihan. Kedua yaitu
pola interaksi dalam pembelajaran pendidikan agama Islam multikultural di SMA Karangturi
merupakan pengembangan dari pola interaksi multi arah bercirikan demokratis melalui 1)
pola interaksi orang tua dan anak, 2) pola interaksi persahabatan, 3) pola interaksi
pengasuhan, dan 4) pola interaksi budaya. Ketiga yaitu model yang digunakan dalam
interaksi pembelajaran melalui strategi keteladanan guru PAI, pembiasaan aktifitas,
pemberian nasihat, penegakan disiplin, dan pembelajaran online, sebagai proses pemahaman
(insight) terhadap peserta didik yang secara konseptual idenya dengan menambah wawasan
namun bukan dengan mengulang-ngulang apa yang telah dipelajari | en_US |