Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk Karakter Peserta Didik di SMAS PGRI Swasthika Lewoleba Lembata dalam Menghadapi Tantangan Era Globalisasi

Show simple item record

dc.contributor.author Poutude, Suayba
dc.date.accessioned 2023-03-03T03:29:38Z
dc.date.available 2023-03-03T03:29:38Z
dc.date.issued 2023-01-16
dc.identifier.uri http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/6604
dc.description.abstract Penelitian ini dilakukan karena dengan seiring perkembangan zaman, saat ini kita berada di zaman yang semakin canggih dan serba digital atau dikenal dengan era Revolusi Industri 4.0. Hal ini membawa pengaruh terhadap kehidupan manusia, mulai dari politik, ekonomi, militer, budaya dan pendidikan. Salah satu contohnya adalah yang terjadi pada aspek pendidikan dengan menurunnya karakter akhlak pada peserta didik. Berdasarkan hasil observasi di SMAS PGRI Swasthika Lewoleba, dimana peserta didik tidak menerapkan akhlak Islami yang telah dipelajari dengan baik. Sehingga masih terdapat peserta didik yang belum mampu mengimplementasikan akhlak yang sudah dipelajari. Seperti halnya peserta didik tidak mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung, berpenampilan yang kurang rapi, sering mengucapkan kata-kata yang tidak sopan, menonton film porno, dan merokok di lingkungan sekolah dan lain sebagainya. Oleh karena itu, pentingnya guru Pendidikan Agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai Islami untuk membentuk karakter peserta didik yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini yaitu bagaimana peran guru PAI dalam membentuk karakter peserta didik di SMAS PGRI Swasthika Lewoleba, apa metode yang digunakan guru PAI dalam membentuk karakter peserta didik SMAS PGRI Swasthika Lewoleba di era globalisasi ini, dan bagaimana hasil dari pembentukan karakter peserta didik di SMAS PGRI Swasthika Lewoleba. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui peran guru Pendidikan Agama Islam dalam membentuk karakter peserta didik di SMAS PGRI Swasthika Lewoleba Lembata. 2) Untuk mengetahui metode yang digunakan oleh guru Pendidikan Agama Islam dalam membentuk karakter peserta didik di SMAS PGRI Swasthika Lewoleba Lembata di era globalisasi. 3) Untuk mengetahui hasil dari pembentukan karakter peserta didik di SMAS PGRI Swasthika Lewoleba Lembata. Untuk mencapai tujuan di atas, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan di SMAS PGRI Swasthika Lewoleba Lembata, data yang didapatkan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Data penelitian ini didapatkan dari narasumber, setelah data didapat kemudian dianalisis dengan reduksi data dan penyajian data kemudian diambil kesimpulan dari data yang telah didapat. Hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan membuah tiga kesimpulan sesuai dengan fokus penelitian. Peran guru Pendidikan Agama Islam dalam membentuk karakter peserta didik di SMAS PGRI Swasthika Lewoleba yaitu pertama, peran sebagai teladan, dengan memberikan contoh dari guru terlebih dahulu dan kepribadian seorang guru kepada peserta didik. Kedua, peran korektor dan evaluasi adalah mengoreksi setiap tingkah laku peserta didik dan kemudian di evaluasi oleh guru dengan melakukan pengamatan secara lansung. Ketiga, peran inspirator yaitu guru memberikan inspirasi yang baik kepada peserta didik dengan apa yang dimilikinya atau dengan inspirasi dari tokoh-tokoh Islami. Keempat, peran sebagai motivasi yaitu guru memberikan dorongan kepada peserta didik untuk tetap semangat belajar dan selalu berakhalak baik . Metode yang digunakan guru PAI dalam membentuk karakter peserta didik yaitu pertama, metode cerita (kisah) yakni dengan menceritakan kisah-kisah pada zaman Rasulullah dan tokoh Islam yang sesuai dengan materi pembelajaran. Kedua, metode keteladanan yaitu dengan memberikan contoh dari guru terlebih dahulu dan kepribadian seorang guru kepada peserta didik. Ketiga, metode pembiasaan yaitu dengan mengajak peserta didik untuk melakukan kegiatan keagamaan seperti salat berjamaah, mengaji,berbicara dengan bahasa yang sopan santun, dan bersalaman ketika bertemu dengan guru. Keempat, metode nasihat yaitu guru melakukan pendekatan terlebih dahulu kepada peserta didik kemudian memberikan nasihat kepada peserta didik. Kelima, metode hukuman yaitu guru memberikan hukuman kepada peserta didik sesuai dengan pelanggaran yang dilakukannya. Seperti, mencatat semua materi pembelajaran, mengahafal surat pendek dan menulis dalil Al-Quran. Hasil dari pembentukan karakter peserta didik di SMAS PGRI Swasthika Lewoleba Lembata terdiri dari pertama, sikap religius yaitu sikap agama peserta didik semakin membaik seperti peserta didik yang semakin lancar membaca Al-Qur’an, melaksanakan salat Zuhur dan Jum’at berjamaah, dan berbicara dengan bahasa sopan santun. Kedua, sikap disiplin yaitu peserta sebagian besar sudah mematuhi peraturan sekolah dengan menggunakan pakaian yang rapi, tidak terlambat ke sekolah, dan peserta didik yang beragama Islam sudah banyak menggunakan jilbab. Ketiga, sikap saling menghargai yaitu peserta didik bersalaman dengan guru saat bertemu, saling menyapa dengan teman dan bersikap toleransi kepada sesama teman. Kata Kunci: Peran Guru Pendidikan Agama Islam, Karakter Peserta didik, Globalisasi. en_US
dc.language.iso other en_US
dc.publisher Universitas Islam Malang en_US
dc.subject Pendidikan Agama Islam en_US
dc.subject Peran Guru Pendidikan Agama Islam en_US
dc.subject Karakter Peserta didik en_US
dc.subject Globalisasi en_US
dc.title Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk Karakter Peserta Didik di SMAS PGRI Swasthika Lewoleba Lembata dalam Menghadapi Tantangan Era Globalisasi en_US
dc.type Other en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Kolom Pencarian


Browse

My Account