Show simple item record

dc.contributor.authorBahri, Syamsul
dc.date.accessioned2023-03-07T06:15:54Z
dc.date.available2023-03-07T06:15:54Z
dc.date.issued2023-01-31
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/6656
dc.description.abstractPendidikan Agama Islam, yang dilakukan secara kaku, monoton, dogmatik, doktriner, dan teologis normatif, cenderung melahirkan output yang tidak peka terhadap kemajemukan, bahkan dapat mengarah pada sikap intoleransi dan radikalisme. Karena itu PAI berbasis multikultural dianggap satu mata pelajaran yang tepat diberikan kepada siswa. Idealnya sikap agama berbasis multikultural harus dididik sewaktu kecil, usia sekolah dasar.. Usia 5-12 adalah rentang waktu yang tepat untuk menerapkan pendidikan agama Islam multikultural. Karena itu peneliti ingin membidik bagaimana idealnya penerapan pembelajaran PAI yang dilakukan di sekolah dasar, yaitu SD Taman Harapan dan SD Bina Budi Mulia Kota Malang. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan agama Islam multikultural yang dijadikan pedoman dalam perencanaan pembelajaran PAI; 2) menganalisis proses pelaksanaan pembelajaran PAI berbasis multikultural; dan 3) menganalisis evaluasi pembelajaran PAI berbasis multikultural, yaitu di SD Taman Harapan dan SD Bina Budi Mulia kota Malang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Pendekatan fenomenologi yang peneliti lakukan terhadap dua sekolah tersebut berperan untuk mengungkapkan dan mendeskripsikan fenomena yang terjadi pada komunitas sekolah. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik analisis data digunakan analisis spiral Cresswell. Hasil penelitian menunjukkan , pertama: Perencanaan Pembelajaran PAI di SD Taman Harapan dan SD Bina Budi Mulia dimulai dari melakukan internalisasi dari kebijakan sekolah, yaitu visi, misi, tujuan, dan kegiatan/ program sekolah, yang diturunkan menjadi perencanaan pembelajaran PAI. Di SD Taman Harapan, guru PAI menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan kurikulum yang telah ditetapkan pemerintah, dan dipadukan dengan konteks lingkungan sekolah yang multikultural. Guru PAI memanfaatkan fasilitas yang telah diberikan oleh sekolah untuk setiap agama, sebagai pembelajaran bagi siswa. Adapun nilai-nilai multikultural yang menjadi pedoman dalam perencanaan pembelajaran PAI yaitu; 1) Nilai kebersamaan;2) Nilai toleransi; 3) Nilai saling menghormati/ menghargai; 4) Nilai saling berbagi dan tolong-menolong; 5) Nilai non-diskriminasi; 6) Nilai kesetaraan; 7) Nilai pemaaf; 8) Nilai damai; dan 9) Nilai demokrasi. Di SD Bina Budi Mulia, perencanaan pembelajaran PAI yang dilaksanakan guru mengakomodir konteks sekolah yang multi agama dan etnik, untuk diterapkan dalam pembelajaran. Guru PAI merencanakan untuk mengajari siswanya secara khusus dengan memberikan pelajaran tambahan atau les, khususnya baca al- Qur’an dan memperkuat pemahaman siswa terhadap Islam dengan mengajari rukun Islam dan rukun Iman secara privat. Pada aspek ini nilai religius sangat ditekankan guru. Nilai-nilai multikultural yang terkandung dalam perencanaan pembelajaran PAI secara spesifik adalah; 1) Nilai peduli; 2) Nilai kerjasama; 3) Nilai saling menghormati/ menghargai: 4) Nilai toleransi, dan 5) nilai religius. Kedua, praktik integrasi nilai multikultural yang dilakukan guru PAI pada dua sekolah tersebut dilakukan secara aditif dan kontributif. Di SD Taman Harapan, integrasi nilai-nilai multikultural dalam pembelajaran PAI dilakukan dengan tiga pendekatan yaitu, pendekatan formalistik, pendekatan internalisasi informal, dan pendekatan sosio-kulturalistik. Di SD Bina Budi Mulia, integrasi nilai-nilai multikultural dilakukan melalui tiga cara, yaitu pendekatan formalistik, internalisasi informal, dan pendekatan individual. Ketiga, evaluasi pembelajaran PAI di di dua sekolah memuat nilai-nilai multikultural. Di SD Taman Harapan, instrumen penilaian yang dilakukan oleh guru PAI mengandung nilai-nilai multikultural yaitu nilai kerjasama, tolong menolong, peduli sesama, kebersamaan, kekompakan, damai, dan rukun. Domain penilain terbagi dalam tiga kategori yaitu pengetahuan, sikap dan psikomotorik. Pada tiga domain tersebut guru PAI mencantumkan nilai-nilai multikultural, terutama pada sikap (afektif) siswaen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectpembelajaranen_US
dc.subjectPAI berbasis multikulturalen_US
dc.titlePenerapan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikultural di SD Taman Harapan dan SD Bina Budi Mulia Kota Malangen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record