Show simple item record

dc.contributor.authorRochmatin, Laily
dc.date.accessioned2023-03-07T06:22:24Z
dc.date.available2023-03-07T06:22:24Z
dc.date.issued2022-11-20
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/6667
dc.description.abstractLatar belakang dari penelitian ini adalah terkait dengan kondisi Desa Wisata Kertosari setelah pandemi yang eksistensinya masih terjaga meskipun sempat ditutup akibat dampak pandemi. Kunjungan wisatawan tercatat sebesar enam ratus tiga puluh empat wisatawan dari bulan Agustus hingga Desember 2020 setelah PPKM dicabut. Eksistensi tersebut dapat bertahan karena proses collaborative governance yang dilakukan sehingga menarik untuk ditelaah lebih dalam. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah (1)Memberikan hasil Analisa dan deskripsi efektivitas dari collaborative governance dalam tata kelola pariwisata berkelanjutan di Desa Kertosari. (2)Mendeskripsikan peran seluruh stakeholder dalam tata kelola pariwisata berkelanjutan di Desa Kertosari. (3) Menganalisa strategi sekaligus faktor pendukung keberhasilan tata Kelola pariwisata berkelanjutan melalui collaborative governance di Desa Kertosari. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang membutuhkan kedalaman penghayatan terhadap interaksi antara analisis atau konsep secara mendalam mengenai hubungan-hubungan konsep yang dikaji secara empirik. Adapun pengumpulan data menggunakan beberapa metode seperti ; (a) observasi (b) wawancara (c) dokumentasi. Teknik analisis data penelitian menggunakan tiga Langkah kegiatan yaitu ; reduksi data, display data dan verifikasi data. Hasil dari penelitian ini adalah ; (1) collaborative governance di Desa Wisata Kertosari dapat dikatakan baik dan efektif karena telah melalui seluruh tahapan collaborative governance yang disebutkan oleh Ansell dan Gash seperti kondisi awal, kepemimpinan fasilitatif, desain kelembagaan, dan proses kolaborasi. (2) peran stakeholder yang terlibat dalam Desa Wisata Kertosari sudah sesuai peran dan fungsinya meliputi (a) Pokdarwis Randuwana dengan peranan sebagai koordinator, fasilitator, implementer, akselerator. (b) Masyarakat Desa Kertosari sebagai implementer (c) pemerintah Desa Kertosari sebagai koordinator dan fasilitator (d) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan sebagai policy creator, coordinator, fasilitator, dan implementer. (3) Strategi sekaligus faktor pendukung keberhasilan tata Kelola pariwisata Desa Wisata Kertosari melalui SWOT yaitu (a)Streght-Opportunities (SO) : membangun dan melengkapi kebutuhan pariwisata, meningkatkan even pariwisata, mengembangkan atraksi wisata. (b) Weakness Opportunities (WO): Menggandeng pihak swasta, meningkatkan promosi wisata. (c) Strenght-Threats (ST) : mengoptimalkan potensi alam dan keunikan Desa Wisata Kertosari, menggelar festival pagelaran budaya. (d) Weakness-Threats (WT) : Peningkatan kualitas sumber daya manusia, melakukan pengawasan dan pemeliharaan fasilitas.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectcollaborative governanceen_US
dc.subjectperan stakeholderen_US
dc.titleCOLLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM TATA KELOLA PARIWISATA BERKELANJUTAN DI DESA WISATA KERTOSARIen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record