Potensi Tanaman Kayu Apu (Pistia stratiotes) dan Eceng Gondok (Eichornia crassipes) Sebagai Fitoremediator dalam Menurunkan Kadar Amoniak Limbah Budidaya Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus Var. Sangkuriang )
Abstract
Ikan Lele Sangkuriang (Clarias Gariepinus Var. Sangkuriang ) Adalah Galur Baru Hasil Rekayasa Genetika Yang Lebih Diminati Masyarakat Daripada Galur Ikan Lele Lainnya. Permintaan Pasar Yang Tinggi Akan Meningkatkan Produksi Ikan Lele Sangkuriang Melalui Aktivitas Budidaya, Namun Jika Pengembangan Budidaya Perikanan Tidak Mempertimbangkan Daya Dukung Lingkungan Maka Dapat Menurunkan Mutu Lingkungan Sehingga Aktivitas Budidaya Akan Terhambat Pertumbuhahannya. Tujuan Dari Penelitian Yaitu Mengetahui Presentase Penurunan, Membandingkan Kemampuan Meremedasi, Menguji Efektivitas Tanaman, Dan Mengetahui Kesesuaian Standar Baku Mutu Limbah. Rancangan Penelitian Yang Digunakan Adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdiri Dari 5 Perlakuan Yaitu P0: Kontrol Tanpa Diberi Perlakuan, P1: Tanaman Kayu Apu Bobot 45 Gram, P2: Tanaman Kayu Bobot 135 Gram, P3: Tanaman Eceng Gondok 45 Gram, Dan P4: Tanaman Eceng Gondok Bobot 135 Gram Dengan Setiap Perlakuan Tiga Kali Ulangan. Analisis Data Menggunakan Analisis Of Variances (ANOVA) Melalui Software SPSS Dan Dilanjut Uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) Untuk Membandingkan Efektivitas Fitoremediasi Antar Perlakuan. Hasil Penelitian Menunjukkan Tanaman Kayu Apu 45 G Efektivitas Penurunan Sebesar 2,37%, Kayu Apu 135 G Sebesar 4,50%, Eceng Gondok 45 G Sebesar 87,91%, Eceng Gondok 135 G Sebesar 35,07%; Terdapat Perbedaan Secara Signifikan Pada Penggunaan Variasi Bobot Basah Tanaman Kayu Apu Dan Eceng Gondok; Perlakuan Paling Efektif Adalah Tanaman Eceng Gondok Bobot 45 Gram Dengan Nilai Kadar Amoniak 0,51 Mg/L; Dan Parameter Suhu Dan Ph Masih Dalam Batas Normal Baku Mutu Sedangkan Amoniak Telah Melewati Batas Baku Mutu.
Kata Kunci: Amoniak, Eceng Gondok (Eichornia Crassipes), Fitoremediasi, Kayu Apu (Pistia Stratiotes), Limbah Budidaya