Abstract:
Wiga Kurnia Reyhani. Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Malang, Desember 2022. Pengaruh Pemberian Carboxymethyl Cellulose dan Omega-3 serta Lama Penggunaan Gawai terhadap Skor Dry Eye Mahasiswa Pendidikan Dokter Universitas Islam Malang. Pembimbing 1: dr. Dewi Martha Indria, M.Kes., IBCLC Pembimbing 2: dr. Ariani Ratri Dewi, Sp.M.
Pendahuluan: Dry eye atau mata kering adalah keluhan yang ditandai dengan rasa tidak nyaman, gatal, kemerahan hingga menyebabkan mata iritasi dan gangguan penglihatan. Penggunaan gawai pada masa pembelajaran dalam jaringan meningkat durasinya sehingga terjadi penguapan air mata berlebih dan memperburuk gejala dry eye. Pemberian kombinasi tetes mata air mata buatan Carboxymethyl cellulose dan konsumsi suplemen Omega-3 diharapkan dapat memperbaiki gejala mata kering pada mahasiswa yang mengalami dry eye berdasarkan hasil Dry Eye Questionnaire (DEQ-5).
Metode: Penelitian ini dilakukan dengan desain studi kuasi eksperimental yang membandingkan skor Dry Eye Questionnaire (DEQ-5) sebelum dan setelah pemberian kombinasi artificial tears CMC minidose dan suplemen Omega-3 selama dua minggu pada 16 orang mahasiswa sarjana kedokteran UNISMA yang mengalami mata kering dengan kelompok normal, ringan, dan berat menggunakan uji non-parametris Wilcoxon. Penelitian ini juga menguji korelasi antara lama penggunaan gawai dengan kelompok <8 jam, 8-12 jam, dan >12 jam terhadap skor DEQ-5 mahasiswa sebelum dan setelah pemberian terapi kombinasi dengan uji Chi-Square dengan nilai p<0,05 dianggap signifikan.
Hasil: Hasil uji Chi-Square lama penggunaan gawai dengan skor DEQ-5 sebelum terapi pada kelompok <8 jam, 8-12 jam, dan >12 jam didapatkan nilai p=0,046. Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan signifikan antara lama penggunaan gawai dengan skor DEQ-5 sebelum dan setelah terapi. Hasil skor DEQ-5 pre terapi adalah normal (0%), ringan (87,5%), berat (12,5%) dan post terapi normal (62,5%), ringan (37,5%), berat (0%) dengan nilai uji non-parametris p=0,003 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian terapi terhadap penurunan hasil skor Dry Eye Questionnaire (DEQ-5). Penurunan skor DEQ-5 diduga terjadi karena pemberian terapi CMC sebagai agen viskositas meningkatkan waktu retensi pada mata dan ditambah suplemen Omega-3 dapat meningkatkan kestabilan lapisan air mata.
Kesimpulan: Kombinasi terapi Carboxymethyl cellulose (CMC) dan suplemen Omega-3 dapat memperbaiki skor dry eye.
Kata Kunci: Dry eye, Carboxymethyl cellulose, Omega-3, Durasi Penggunaan Gawai