Pengaruh Variasi Campuran Abu Sekam Padi dengan Pasir Cetak pada Proses Pengecoran Aluminium Scrap terhadap Sifat Mekanik Bahan
Abstract
Salah satu proses pengecoran adalah dengan menggunakan sand casting. Yaitu penggunaan pasir cetak dalam membuat produk. Kebanyakan pasir yang digunakan dalam pengecoran adalah pasir silika (SiO2). Pasir merupakan produk dari hancurnya batu-batuan dalam jangka waktu lama. Tahapan pengecoran logam dengan cetakan pasir: Pembuatan pola, sesuai dengan bentuk coran yang akan dibuat; Persiapan pasir cetak; Pembuatan cetakan; Pembuatan inti (bila diperlukan); Peleburan logam; Penuangan logam cair ke dalam cetakan; Pendinginan dan pembekuan; Pembongkaran cetakan pasir; Pembersihan dan pemeriksaan hasil coran; Proses pengecoran selesai. Hasil perhitungan diperoleh bahwa pengecoran scrap alumunium menggunakan campuran pasir cetak dan abu sekam padi pada suhu 700°C dengan media pendingin udara mendapatkan nilai kekerasan brinell BHNPasir Wajak:Abu Sekam (6 : 6) 3 sampel adalah (58, 52, 39), BHNPasir Wajak:Abu Sekam (7 : 5) 3 sampel adalah (54, 59, 46), BHNPasir Wajak:Abu Sekam (5 : 7) 3 sampel adalah (50, 45, 52), BHNPasir Wajak:Abu Sekam (8 : 4) 3 sampel adalah (47, 55, 59) dan BHNPasir Wajak:Abu Sekam (4 : 8) 3 sampel adalah (8, 45, 49). Kemudian bahwa pengecoran scrap alumunium menggunakan campuran pasir cetak dan abu sekam padi pada suhu 700°C dengan media pendingin udara mendapatkan nilai kekuatan tarik, kekuatan tarik Pasir Wajak:Abu Sekam (6 : 6) 3 sampel adalah (49.11, 51.23, 49.5), kekuatan tarik Pasir Wajak:Abu Sekam (7 : 5) 3 sampel adalah (54.18, 54.67, 70.61), kekuatan tarik Pasir Wajak:Abu Sekam (5 : 7) 3 sampel adalah (92.6, 96.8, 52.33), kekuatan tarik Pasir Wajak:Abu Sekam (8 : 4) 3 sampel adalah (67, 64.2, 57.76) dan kekuatan tarik Pasir Wajak:Abu Sekam (4 : 8) 3 sampel adalah (83.89, 76.54, 95.87).
Kata Kunci: Pasir Cetak, Abu Sekam Padi, Kekerasan Brinell, Kekuatan Tarik.