Analisis Yuridis Terhadap Penyelesaian Sengketa Merek Pasta Gigi Unilever Dan Hardwood Private Limited Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek Dan Indikasi Geografis (Studi Kasus Putusan Nomor 332 K/Pdt.Sus-Hki/2021)
dc.contributor.author | Ganesta, Refidho Aufani Hegar | |
dc.date.accessioned | 2023-03-31T01:29:09Z | |
dc.date.available | 2023-03-31T01:29:09Z | |
dc.date.issued | 2023-02-17 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/6970 | |
dc.description.abstract | Pada Skripsi ini penulis mengangkat permasalahan mengenai Penyelesaian Sengketa Merek Pasta Gigi Unilever dan Hardwood Private Limited Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis (Studi Kasus Putusan Nomor 332 K/Pdt.Sus-HKI/2021). Pilihan tema tersebut dilatarbelakangi karena keingintahuan akan prosedur dalam penyelesaian sengketa merek, dan Ratio Decidendi Hakim dalam memutuskan penyelesaian sengketa merek yang memiliki persamaan pada pokoknya. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan 3 pendekatan yaitu conceptual approach, case approach, dan statue approach. Pengumpulan bahan hukum menggunakan library research dengan studi literatur bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Lalu bahan hukum dikaji dan dianalisis dengan pendekatan demi mendapatkan suatu jawaban dalam isu hukum yang diangkat. Hasil penelitian menunjukan bahwa tata cara pendaftaran merek dan penolakannya diatur dalam pasal 4 dan 21 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis. Lalu gugatan pelanggaran merek diatur dalam Pasal 83. Kewenangan absolut Pengadilan Niaga dalam mengadili yang mana salah satu pihaknya berdomisili di luar negeri diatur pada pasal 85 ayat (2). Terakhir pengaturan mengani upaya hukum kasasi yang diatur dalam pasal 87. Jawaban dari permasalahan kedua yakni Ratio Decidendi Hakim Mahkamah Agung dalam putusan Nomor 332 K/Pdt.Sus-HKI/2021 menyatakan bahwa Unilever dengan merek pasta gigi Pepsodent Strong 12 Jam dinyatakan tidak memiliki persamaan pada pokoknya atau seluruhnya dengan merek pasta gigi Strong milik Hardwood Private Limited. Dengan begitu putusan Pengadilan Niaga Nomor 30/Pdt.Sus-Merek/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst. dibatalkan. Merek Strong milik Hardwood Private Limited berhak untuk memenangkan sengketa ini dikarenakan telah mendaftarkan mereknya terlebih dahulu. Dapat dikategorikan merek yang memiliki persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya ketika merek tersebut memiliki kemiripan yang disebabkan oleh adanya unsur yang dominan antara merek yang satu dengan merek yang lain Kesamaan antara kedua merek pasta gigi tersebut cukup dominan, dimana penggunaan kata Strong yang terdapat pada Pepsodent Strong 12 Jam menjadi satu kesatuan highlight dan memenuhi usnur persamaan pada pokoknya dengan pasta gigi Strong milik Hardwood Private Limited. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Universitas Islam Malang | en_US |
dc.subject | Penyelesaian Sengketa | en_US |
dc.subject | Ratio Decidendi | en_US |
dc.title | Analisis Yuridis Terhadap Penyelesaian Sengketa Merek Pasta Gigi Unilever Dan Hardwood Private Limited Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek Dan Indikasi Geografis (Studi Kasus Putusan Nomor 332 K/Pdt.Sus-Hki/2021) | en_US |
dc.type | Other | en_US |
Files in this item
This item appears in the following Collection(s)
-
UT - Law Science
Koleksi Skripsi Mahasiswa Prodi Ilmu Hukum