Presuposisi Mengandung Campur Kode Pada Podcast Jeda Nulis
Abstract
Komunikasi menjadi suatu hal yang sangat penting dalam
keberlangsungan hidup manusia. Tujuan komunikasi yaitu saling tersampainya
maksud dan tujuan masing-masing individu atau kelompok. Fenomena berbahasa
masyarakat Indonesia banyak dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, pilihan utama
masyarakat untuk mendapatkan akses informasi dan hiburan saat ini bukan lagi
pada televisi saja, karena di zaman seperti saat ini banyak tersedia media baru dan
internet seperti layanan streaming yang dapat dengan mudah didapatkan dan
dinikmati. Salah satu media baru yang memanjakan masyarakat saat ini adalah
hadirnya konten-konten berupa Ipod Broadcasting atau yang lebih dikenal dengan
sebutan podcast. Media informasi semakin canggih, bermacam-macam kebutuhan
informasi dapat diakses secara mudah dengan telepon genggam, salah satunya
dengan menikmati tayangan kanal youtube sesuai kebutuhan pengguna. Beragam
muatan konten podcast pada kanal-kanal youtube sangat berpengaruh terhadap
cara berbahasa masyarakat Indonesia, terutama pada kemampuan berbahasa yang
digunakan.
Secara umum, penelitian ini berfokus pada konten podcast pada kanal
youtube milik Habib Ja’far yaitu Jeda Nulis yang berjudul Hidden Camera With
Onad. Adapun secara khusus, penelitian ini mengkaji presuposisi mengandung
campur kode serta faktor yang melatarbelakangi munculnya campur kode pada
presuposisi dalam podcast Jeda Nulis.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis presuposisi
mengandung campur kode pada podcast Jeda Nulis; dan mendeskripsikan faktor
penyebab munculnya campur kode pada presuposisi dalam podcast Jeda Nulis.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
Status peneliti pada penelitian ini adalah sebagai instrumen kunci. Sumber data
dalam penelitian ini berasal dari host Habib Ja’far dan narasumber Onad. Sumber
data diperoleh dari aktivitas berbahasa pada video podcast yang tayang pada
youtube tanggal 31 Desember 2021.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi,
teknik simak, dan teknik catat. Analisis data dilakukan dengan beberapa tahapan
yaitu pada tahapan pertama peneliti menemukan lambang. Lambang tersebut
menilik pada teori yang dikemukakan oleh Yule tentang jenis presuposisi.
Tahapan kedua peneliti melakukan klasifikasi berdasarkan lambang. Klasifikasi
tersebut berupa tuturan yang merujuk pada presuposisi eksistensial, presuposisi
faktual, presuposisinonfaktual, presuposisi leksikal, presuposisi struktural,
presuposisi konterfaktual, dan campur kode. Kemudian campur kode pada presuposisi diklasifikasikan berdasarkan faktor penyebabnya. Tahapan ketiga
peneliti melakukan analisis data dan melakukan interpretasi berdasarkan data yang
ditemukan.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah terdapat enam jenis presuposisi
mengandung campur kode pada podcast Jeda Nulis, meliputi 6 data presuposisi
eksistensial, 9 data presuposisi faktual, 3 data presuposisi nonfaktual, 5 data
presuposisi leksikal, 6 data presuposisi struktural, dan 3 data presuposisi
konterfaktual. Kemudian ditemukan juga 8 faktor penyebab munculnya campur
kode pada setiap jenis presuposisi yang ditemukan, Kemudian ditemukan juga 8
faktor penyebab munculnya campur kode pada setiap jenis presuposisi yang
ditemukan, meliputi 1) faktor keterbatasan penggunaan kode, 2) faktor
penggunaan istilah yang lebih populer, 3) faktor pembicara/ penutur, 4) faktor
sekedar bergengsi, 5) faktor pokok pembicaraan, 6) faktor ragam bahasa dan
tingkat tutur bahasa, 7) mitra tutur, dan 8) membangkitkan rasa humor