dc.description.abstract | Pesantren merupakan ciri khas lembaga pendidikan di Indonesia tidak hanya berperan sebagai lembaga pendidikan Islam, akan tetapi pesantren juga sebagai media dakwah ummat dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia. Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang moderat harus senantiasa menangkal berbagai aliran atau manhaj radikal, liberal, maupun aliran takfiri yang secara masif muncul dan menyerang keutuhan bangsa. Hal itu dapat dilakukan dengan cara menginternalisasikan nilai-nilai Islam moderat ke dalam sistem pendidikan yang ada di dalam pesantren, seperti mengajarkan nilai toleran, terbuka, egaliter, mengedepankan dialog, bersikap lemah lembut, tawadlu’, qana’ah, istiqamah, dan kasih sayang. Tujuan disertasi ini adalah untuk mendeskripsikan dan memberikan interpretasi terhadap fenomena kehidupan sosial-kultural berdasarkan data empirik yang diperoleh di lapangan (idiografi) tentang; 1) nilai-nilai Islam moderat; 2) Internalisasi nilai-nilai Islam moderat; dan 3) Model pendidikan Islam moderat di pesantren Annuqayah daerah Lubangsa dan Pesantren Annuqayah daerah Latee. Jenis penelitiannya adalah kualitatif karena mengacu pada tujuan untuk memperoleh pemahaman yang utuh, mendalam dan menyeluruh terhadap fokus penelitian, sedangkan pendekatannya adalah studi kasus yang diimplementasikan terhadap peristiwa atau gejala yang sedang berlangsung bukan gejala atau peristiwa yang sudah berlangsung (ex post facto) dengan menggunakan rancangan multi situs. Tehnik pengumpulan data dilakukan melalui, a) pengamatan (observation), b) wawancara mendalam (depth interview) yang dikuatkan dengan Forum Group Discussion (FGD), dan c) analisis dokumen. Sumber data dipilih melalui pola bola salju (snowball sampling). Sementara teknik analisis data mengacu pada model interaktif Miles and Huberman, yaitu melalui; (1) mereduksi data; (2) penyajian data; dan (3) penarikan kesimpulan. Konfirmabilitas dilakukan melalui pengumpulan data, merekonstruksi data, dan hasil sintesis emik-etik secara hati-hati berdasarkan pada teori dari dasar (grounded theory) atau data yang berbasis pada konteks (contex based data). Pengecekan keabsahan datanya dilakukan melalui perpanjangan keikutsertaaan, ketekunan pengamatan, dan triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) tumbuh dan berkembangnya nilai-nilai Islam moderat bermuara dari visi dan misi, kurikulum, pola interaksi, serta budaya dan tradisi pesantren federasi Annuqayah yang dikembangkan, yaitu; Qana’ah (menerima apa adanya), Tawadhu’ (andhep ashor), Acabis (sowan) ke Kyai, Kebersamaan dan solidaritas, Kpekaan sosial, Cinta tanah air, Kesederhanaan santri, Istiqamah (konsisten), Silaturrahim, Panglatin (khadhim), Kasih sayang, Gotong royong; dan kemandirian santri: 2) proses pendidikan Islam di pesantren federasi Annuqayah terinternalisasi melalui kegiatan dan ragam dimensi atau pendekatan, a) Visi dan Misi, b) kurikulum pesantren, c) Aktualisasi inklusifitas trilogi moral, d) Integrasi Pembelajaran. ke 4 dimensi atau pendekatan tersebut dikelompokkan melalui 2 aspek; pertama aspek orientasi, terimplementasi melalui keteladanan (uswah); kedua, aspek aktualisasi, terimplementasi melalui pendekatan traditional learning berbasis kearifan lokal terimplementasi melalui pendekatan; habituasi, pelestarian tradisi dan budaya, interaksi edukatif, indoktrinasi dengan pendekatan muwajahah, interpersonal, kelompok, instruksional, pengawasan, Irsyadad, dan pendekatan targhib dan tarhib: dan 3) Model pendidikan Islam moderat terkonstruk melalui social skill yang merupakan hasil dari dimensi model spiritual holistik dan model inklusif integratif. Dengan demikian, temuan model baru dalam penelitian ini adalah model pendidikan Islam moderat berbasis spiritual holistik dan inklusif integratif. | en_US |