Pengolahan Briket Dari Tempurung Kelapa dan Serbuk Kayu dengan Getah Pohon Pinus dan Tepung Tapioka
Abstract
Berlimpahnya limbah tempurung kelapa dan serbuk kayu dari petani mendorong keinginan untuk meningkatkan nilai ekonomi masyarakat yaitu dengan dilakukan pengolahan briket. Diharapkan dengan mendaur ulang limbah pertanian menjadi briket dapat dimanfaatkan menjadi pengganti bahan bakar yang kini harganya relatif mahal, serta dapat meminimalisir jumlah timbunan limbah yang terus bertambah. Dengan memanfaatkan getah pohon pinus dan tepung tapioka menjadi perekat. Dilakukan pengujian pada briket diantaranya pengujian nilai kalor, pengujian kadar air, pengujian densitas dan pengujian laju pembakaran. Mengetahui pengaruh jumlah perekat getah pohon pinus serta tepung tapioka terhadap karakteristik dari briket tempurung kelapa dan serbuk kayu dengan menggunakan ayakan berukuran 80 mesh adalah tujuan dari penelitian. Data hasil pengujian nilai kalor tertinggi sebanyak 6319,00 kal/gram menunjukkan bahwa kandungan getah pohon pinus begitu berpengaruh, data hasil rata - rata pengujian kadar air tertinggi sebanyak 7,5% dengan meningkatnya nilai kadar air akan menghasilkan nilai kalor yang rendah, data hasil rata - rata pengujian densitas tertinggi sebanyak 0,551 gram/cm3 dengan perbedaan selisih dikarenakan kuat tekan pengepresan dilakukan secara manual sehingga kuat tekan tidak terkontrol dan data hasil rata - rata pengujian laju pembakaran terbaik sebanyak 0,211 gram/menit sebab hematnya laju pembakaran dipengaruhi oleh tingginya nilai kalor pada briket. Kata Kunci: Briket, Limbah, Tempurung Kelapa, Serbuk Kayu, Getah Pinus, Tepung Tapioka.