Show simple item record

dc.contributor.authorSuharnianto
dc.date.accessioned2020-12-04T01:35:11Z
dc.date.available2020-12-04T01:35:11Z
dc.date.issued2020-06-23
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/726
dc.description.abstractDalam konteks pendidikan agama, paradigma multikultural perlu menjadi landasan utama penyelenggaraan proses belajar-mengajar. Adanya fakta bahwa terdapat batasan-batasan kultural yang kaku mengenai etnik dan budaya di dalam suatu sekolah. Budaya yang berbeda inilah dapat menimbulkan konflik budaya, yang hanya dapat dimediasi dan direkonsiliasi melalui efektifitas proses intruksional yang mencerahkan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik dan juga untuk menciptakan keharmonisan dalam perbedaan. Pendidikan multikultural sangat memperjuangkan tentang multikultural agama, anti diskriminasi ras dan etnis. Pendidikan Islam sedang mendapat tantangan karena ketidakmampuannya menciptakan kesadaran masyarakat akan pendidikan multikultural yang meniscayakan multietnik, dan agama. Materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diajarkan tentunya harus menyentuh dan bermuatan multikulturalitas. Pendidikan multikultural merupakan respons terhadap perkembangan zaman yang semakin kompleks, dimana egosentrisme, etnosentrisme, dan chauvinisme yang pada gilirannya memunculkan klaim kebenaran terus menggejala pada masing-masing individu. Dengan demikian, pada prinsipnya, pendidikan multikultural adalah menghargai perbedaan. Nilainilai pendidikan multikultural yang ditanamkan diantaranya yaitu nilai toleransi, nilai demokrasi, mendahulukan dialog (aktif), cinta tanah air, nilai kesetaraan atau kesamaan, nilai tolong menolong, nilai keadilan, dan berbaik sangka. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis: 1). eksternalisasi nilai-nilai pendidikan multikultural dalam pembelajaran pendidikan agama islam berbasis multiagama di SMKN 3 Kabupaten Pamekasan, 2). objektivasi nilai-nilai pendidikan multikultural dalam pembelajaran pendidikan agama islam berbasis multiagama di SMKN 3 Kabupaten Pamekasan, dan 3). internalisasi nilai-nilai pendidikan multikultural dalam pembelajaran pendidikan agama islam berbasis multiagama di SMKN 3 Kabupaten Pamekasan. Metode penelitian yang peneliti gunakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, artinya penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian. Kemudian dalam mengambil data menggunakan metode wawancara, observasi, dokumentasi serta pengumpulan data dari berbagai sumber yang berkaitan. Data tersebut melibatkan tiga komponen analisis, yaitu: (1) reduksi data (data reduction), (2) penyajian data (data display), dan (3) penarikan kesimpulan (verification). Hasil penelitian menunjukkan: pertama eksternalisasi, yaitu penyesuaian diri dengan budaya dan pendidikan yang ada di lembaga. Pihak sekolah memandang bahwa toleransi antar umat beragama dalam pergaulan sehari-hari adalah penting, selain juga mengajarkan agar peserta didik berbuat baik kepada xviii sesama, sehingga peserta didik terbiasa disiplin dan tertib sesuai peraturan sekolah serta bertindak sesuai dengan etika moral. Kedua objektivasi, yaitu sebuah interaksi antara guru dan murid saat menjalankan proses pendidikan, dan guru memberikan contoh hal yang baik kepada peserta didik dengan berperilaku sopan santun dan saling menghormati. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik, khususnya nonmuslim untuk tidak mengikuti atau mengikuti kegiatan pembelajaran pendidikan agama islam di dalam kelas. Selain itu, guru PAI memandang seluruh siswa sama, yakni sama-sama menuntut ilmu. Ketiga internalisasi, yaitu individu mengidentifikasikan diri dengan lembaga, peserta didik merasa pendidikan sekolah multikultural menjadi bagian dari dirinya sehingga menjalankan tanpa ada paksaan dengan peserta didik menirukan hal yang diberikan guru pada peserta didik. Lingkungan sekolah yang sedemikian rupa tercipta dan terkondisikan di SMKN 3 Pamekasan telah mendukung sosialisasi nilai-nilai keberagaman pada siswa. Keberagaman yang berada di sekitar mereka khususnya di lingkungan sekolah, membuat siswa dengan baik mengerti mengenai gambaran nyata keberagaman itu sendiri. Di samping itu, Penciptaan lingkungan sekolah yang beragam dari latar belakang siswa, baik sosial, budaya maupun kemampuan individu. Keberagaman yang ada di sekitar lingkungan sekolah membuat siswa mengenal dan belajar menerima satu sama lain. Sehingga siswa SMKN 3 Pamekasan sudah memiliki kesadaran mengenai pentingnya toleransi terlihat dari cara mereka bersosialisasi dengan siswa yang berbeda agama dan kerjasama yang baik didalam kegiatan pembelajaran maupun kegiatan keagamaan. Selain itu kesadaran toleransi antar siswa juga diwujudkan dalam suasana lingkungan yang kondusif, terbukti sampai saat ini belum ditemukan masalah mengenai agama.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectNilai-nilai Pendidikan Multikulturalen_US
dc.subjectPembelajaran Pendidikan Agama Islamen_US
dc.subjectMultiagamaen_US
dc.subjectThe Value of Multicultural Educationen_US
dc.subjectThe Learning of Islamic Educationen_US
dc.subjectMulti Religionen_US
dc.titleKonstruksi Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Multiagama di SMKN 3 Kabupaten Pamekasanen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record