Penerapan Metode Blended Learning dalam Pembelejaran Ahlus Sunnah wal Jama’ah Guna Meningkatkan Pemahaman Islam Nusantara Pada Peserta Didik di Madrasah Aliyah Darun Najah Ngijo Karangploso Malang
Abstract
Pendidikan akan selalu mengalami banyak pergeseran bahkan perubahan
di berbagai belahan dunia, tak terkecuali Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga tidak ada batasan lagi
antara manusia dan ilmu pengetahuan. Bahkan, bisa di anggap bahwa teknologi
informatika lebih canggih dan lebih memuaskan daripada hanya sekedar penjelasan
dari guru. Pergeseran dan perubahan pola pikir yang seperti inilah yang akhirnya
mempengaruhi cara kerja pendidikan di Indonesia, termasuk Jawa Timur.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1) proses penerapan metode
blended learning dalam pembelajaran Ahlus sunnah wal Jama’ah guna
meningkatkan pemahaman Islam Nusantara peserta didik di MA Darun Najah. 2)
Efektivitas penerapan metode blended learning dalam pembelajaran Ahlus sunnah
wal Jama’ah guna meningkatkan pemahaman Islam Nusantara peserta didik di MA
Darun Najah. 3) Output dan outcome yang dihasilkan dari penerapan blended
learning dalam pembelajaran Ahlus sunnah wal Jama’ah guna meningkatkan
pemahaman Islam Nusantara peserta didik di MA Darun Najah.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif
dengan jenis penelitian studi kasus. Dan metode pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini ada tiga yaitu: observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari
metode tersebut kemudian peneliti menganalisis data yang ada melalui tiga
komponen yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Penerapan blended learning
dalam pembelajaran Aswaja di MA Darun Najah guna meningkatkan pemahaman
Islam Nusantara menggunakan beberapa metode, yaitu : Constructivistic Learning
, Inquiry Learning dan Contextualistic Learning. Dengan metode tersebut guru
pengampu mampu menyatukan dan merelasikan antara ilmu yang bersifat teoritis
dengan praktis. 2) efektivitas penerapan blended learning dalam pembelajaran
Aswaja guna meningkatkan pemahaman Islam Nusantara pada peserta didik di MA
Darun Najah dinilai sangat tinggi
karena memiliki beberapa kriteria penilaiaian efektifitas, yaitu (1)
ketuntasan belajar , (2)mengubah perilaku siswa, dengan spesifikasi siswa lebih memiliki rasa ingin tahu, lebih tertantang mengerjakan tugas, dan menjadi lebih
mandiri dan mawas diri terhadap ajaran penyimpangan disekitar siswa, (3)
menjalankan praktek ubudiyyah sesuai dengan ajaran ahlus sunnah wal jama’ah ,
dan (4) menjadi penggerak organisasi Nahdlotul Ulama’. 3) output dan outcame
yang dihasilkan oleh MA Darun Najah adalah agen-agen Islam Nusantara, menjadi
bagian dari organisasi NU, Banom dan lembaga, Baik di desa mereka tinggal
ataupun di universitas mereka masing-masing.
Saran dari peneliti agar pelaksanaan blended learning dalam
pembelajaran Aswaja guna meningkatkan pemahaman Islam Nusantara dapat
berjalan lebih optimal adalah sebagai berikut : 1) guru pengampu Aswaja meminta
siswa untuk melakukan pembelajaran di masyarakat sekitar madrasah dengan cara
wawancara untuk mengetahui seberapa faham masyarakat tentang Islam Nusantara
dan menganalisis serta menyimpulkam semua jawaban-jawaban masyarakat. 2)
kehadiran Kepala Madrasah secara continue akan memberikan banyak ide baru
yang akan di tuangkan dalam konten pembelajaran mata pelajaran Agama,
khususnya Aswaja. 3) madrasah sebaiknya memberikan wadah khusus untuk para
alumni guna untuk sekedar silaturrahmi atau bisa saling bertukar fikiran sehingga
mereka akan memberikan ide-ide baru untuk organisasi yang mereka pimpin, baik
di desa maupun di universitas.