Studi Perencanaan Struktur Gedung dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) pada Menara 17 PWNU Jawa Timur
Abstract
Struktur bangunan tahan gempa didesain khusus untuk dapat menahan gaya-gaya yang timbul akibat gempa bumi. Kota Surabaya masuk kedalam wilayah dengan kategori desain seismik D, dimana wilayah tersebut memiliki resiko gempa yang tinggi. Oleh karena itu, gedung Menara 17 PWNU Jawa Timur yang memiliki 17 lantai sangat beresiko mengalami keruntuhan. Salah satu metode yang umum digunakan yaitu Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK).
Perencanaan bangunan gedung ini mengacu pada peraturan SNI 2847-2019 mengenai Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung serta SNI 1726-2019 mengenai Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung. Penelitian ini menggunakan metode analisis numerik dengan memodelkan struktur bangunan menggunakan perangkat lunak ETABS V 18.0.2 dan analisa kuat kolom menggunakan perangkat lunak SPColumn.
Hasil dari perhitungan memperoleh tebal pelat 125 mm. Dimensi Balok B1 40/60, dengan jumlah tulangan tumpuan (8D22;4D22) tulangan lapangan (3D22;6D22), B2 25/40 dengan jumlah tulangan tumpuan (4D22;2D22) tulangan lapangan (3D22;6D22), B3 20/30 dengan jumlah tulangan tumpuan (2D22;2D22) tulangan lapangan (2D22;2D22) dan dimensi kolom 80/120 dengan jumlah tulangan 36D29. Digunakan pondasi tiang pancang dengan diameter 50 cm sejumlah 12 buah tiang dengan ukuran pile cap 6,3 m x 4,8 m x 1,4 m pada kedalaman 20,20 m.
Kata Kunci: Bangunan Tahan Gempa, Menara 17 PWNU, SRPMK