View Item 
  •   UNISMA Repository
  • Dissertations and Theses
  • Master Theses
  • MT - Indonesian Education
  • View Item
  •   UNISMA Repository
  • Dissertations and Theses
  • Master Theses
  • MT - Indonesian Education
  • View Item
JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Grice Pada Acara Mata Najwa

Thumbnail
View/Open
PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA GRICE PADA ACARA MATA NAJWA.pdf (2.590Mb)
S2_Pascasarjana PBSI_22102071007_Mohammad Rifki.pdf (1.328Mb)
Date
2023-07-05
Author
Rifki, Mohammad
Metadata
Show full item record
Abstract
Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai sarana mengekspresikan perasaan, pikiran dan ide kepada orang lain. Pada hakikatnya manusia berkomunikasi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam melakukan interaksi dengan orang lain. Interaksi tersebut dapat berjalan dengan baik apabila peserta tutur bersifat komunikatif dalam melakukan komunikasi sehingga pesan dapat tersampaikan dengan efektif. Komunikasi dapat berjalan dengan lancar apabila peserta tutur mematuhi prinsip kerja sama yang dicetuskan oleh Grice. Peserta tutur hendaknya mengupayakan agar tuturannya mudah dimengerti, jelas, padat, ringkas dan relevan dengan topik yang sedang dibahas. Tetapi faktanya kerap kali terjadi komunikasi yang tidak mematuhi prinsip kerja sama, sebagaimana tuturan-tuturan dalam acara Mata Najwa. Dalam acara tersebut terdapat tuturan yang mematuhi dan melanggar prinsip kerja sama. Acara tersebut merupakan salah satu acara talkshow yang menyajikan berbagai tuturan dengan keunikan bahasanya dan karakteristik kalimat implisit yang dimunculkan, kerap kali terdapat tuturan yang mengandung implikatur sehingga mitra tutur harus menafsirkan tuturan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplanasi secara kritis pelanggaran pelanggaran yang dilakukan oleh pembawa acara dan narasumber pada acara talkshow Mata Najwa. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai instrumen utama atau pengamat penuh. Penelitian ini dilakukan pada 25 Oktober sampai selesai. Peneliti mengamati bentuk-bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh peserta tutur dalam acara tersebut. Data dalam penelitian ini adalah data verbal berupa kalimat atau kata-kata yang secara spesifik melanggar dan mematuhi prinsip kerja sama Grice. Sumber data dalam penelitian ini ialah dialog pada acara Mata Najwa yang diambil dari kanal youtube “Narasi Newsroom” dengan judul “Adu kuat di demokrat” dan “Ribut Berebut Demokrat.” Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak dan catat. Teknik analisis data yang digunakan adalah teori Fairclough yaitu deskripsi, interpretasi dan eksplanasi. Validasi data dilakukan dengan beberapa cara yaitu kecermatan pengamatan, kecakapan referensi dan pengecekan data dengan akurat dan tepat sasaran serta relevan dengan kebutuhan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dialog dalam acara Mata Najwa terdapat tuturan yang mematuhi prinsip kerja sama Grice dan tuturan yang melanggar. Pematuhan dan pelanggaran prinsip kerja sama yang dilakukan meliputi maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relasi dan maksim cara. Pelanggaran yang dilakukan oleh peserta tutur memiliki tujuan dan fungsi yang beragam. Pelanggaran maksim yang dilakukan peserta tutur terdiri dari pelanggaran maksim kuantitas, kualitas, relasi dan cara. Pelanggaran maksim kuantitas terjadi karena tuturan tidak informatif, terlalu panjang atau terlalu pendek. Pelanggaran maksim kualitas terjadi karena tuturan tidak sesuai fakta atau tidak disertai bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Pelanggaran maksim relasi terjadi karena tuturan yang disampaikan tidak ada kaitannya dengan pertanyaan lawan tutur atau dengan topik pembahasan. Pelanggaran maksim cara terjadi karena tuturan yang disampaikan tidak ringkas dan jelas, terlalu bertele-tele dan taksa. Pelanggaran prinsip kerja sama yang dilakukan didominasi oleh pelanggaran maksim kuantitas, relasi, kualitas dan paling jarang terjadi pelanggaran maksim cara. Pelanggaran yang dilakukan peserta tutur memiliki beragam tujuan, diantaranya menambah kejelasan informasi atau mengaburkan informasi, menyindir atau mengejek, memohon atau memerintah. Fungsi pelanggaran yang dilakukan ialah untuk mengabaikan tuturan, menipu atau memperdaya, membenturkan aturan maksim dan mempermainkan tuturan untuk menciptakan kelucuan
URI
http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/7534
Collections
  • MT - Indonesian Education

PRISMA Knowledge Center
Perpustakaan dan Kearsipan UNISMA
Telp: 0341-581613, Fax.: 0341-552249
Addr: Jln. MT. Haryono 193, Kota Malang
UNISMA Repository Quick Access 
Digilib UNISMA
Unicat Discovery
APPTNU Repository Group
 

 

Browse

All of CategoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

My Account

Login

PRISMA Knowledge Center
Perpustakaan dan Kearsipan UNISMA
Telp: 0341-581613, Fax.: 0341-552249
Addr: Jln. MT. Haryono 193, Kota Malang
UNISMA Repository Quick Access 
Digilib UNISMA
Unicat Discovery
APPTNU Repository Group