dc.description.abstract | Untuk mengelola lembaga pendidikan bernuansa disiplin, maka dibutuhkan strategi profesional yang dikelola oleh tenaga pendidik yang berkompten, oleh karena itu dibutuhkan strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan siswa agar menjadi sekolah yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi kedisiplinan sisiwa di SMP Islam Sabilurrosyad Malang dan bagaimana cara kepala sekolah meningkatkan kedisiplinan siswa, serta faktor pendukung dan penghambat strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Kondisi kedisiplinan siswa di SMP Islam Sabilurrosyad Malang sudah cukup baik namun masih tetap perlu diadakan upaya peningkatan karena peserta didik masih melakukan tindakan ketidakdisiplinan tata tertib walaupun hanya merupakan pelanggaran kecil. (2) strategi yang digunakan oleh kepala sekolah SMP Islam Sabilurrosyad Malang dalam meningkatkan kedisiplinan siswa sudah cukup baik dan bervariasi. Dimulai dari perencanaan dalam meningkatkan kedisiplinan siswa, yaitu: a) membuat pedoman program kedisiplinan yang berupa tata tertib peserta didik, yang didalamnya sudah termuat kewajiban, larangan dan poin, b) menyusun program kedisiplinan, c) memberikan sosialisasi kepada siswa dan orang tua mengenai program kedisiplinan dan tata tertib. Yang selanjutnya pelaksanaan meliputi a) menetapkan tujuan sebagai haluan dalam pelaksanaan program b) melaksanakan program kedisiplinan, c) memberikan keteladanan dan nasihat kepada siswa, d) melakukan pengawasan, e) memberikan reward dan sanksi. Untuk evaluasi dalam meningkatkan kedisiplinan siswa yaitu: a) menelaah bentuk-bentuk ketidakdisiplinan yang terjadi, b) mengukur kondisi kedisiplinan siswa dengan standar kediisplinan yang telah ditetapkan. Faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan kedisiplinan siswa terbagi menjadi dua faktor yakni ekternal dan internal. Faktor pendukung internal meliputi kesadaran peserta didik akan pentingnya kedisiplinan dan penerapan tata tertib sekolah, sedangkan pendukung eksternal meliputi pemberian sanksi dan keteladan guru. Faktor penghambat internal meliputi kurangnya tanggung jawab peserta didik sedangkan eksternal meliputi sarana prasaran yang kurang memadai serta manajemen sekolah yang kurang baik.
Kata Kunci: Kepala Sekolah, Strategi, Kedisiplinan | en_US |