Studi Tentang Pelaksanaan Ta'aruf Sebelum Pernikahan di Pondok Pesantren Ar-Rohmah Tahfidz Hidayatullah Islam Malang
Abstract
Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh praktek-praktek ta’aruf yang terjadi di beberapa pondok pesantren. Dalam hal ini pembina pondok mempunyai peran yang sangat penting dalam memberikan edukasi tentang makna ta’aruf dan mendampingi proses ta’aruf agar berjalan sesuai dengan syariat Islam.
Berdasarkan konteks penelitian ini maka peneliti merumuskan fokus penelitian, yaitu tentang (1) Bagaimana program dan proses pelaksanaan ta'aruf sebelum pernikahan di Pondok Pesantren Ar-Rohmah Tahfidz Hidayatullah Islam Malang? (2) Apa faktor pendukung dan penghambat ta’aruf sebelum pernikahan di pondok pesantren Ar-Rohmah Tahfidz Hidayatullah Islam Malang?
Sedangkan tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mendeskripsikan bagaimana program dan proses pelaksanaan ta'aruf sebelum pernikahan di Pondok Pesantren Ar-Rohmah Tahfidz Hidayatullah Islam Malang (2) Untuk mendiskripsikan apa faktor pendukung dan penghambat ta’aruf sebelum pernikahan di pondok pesantren Ar-Rohmah Tahfidz Hidayatullah Islam Malang.
Pendekatan penelitiannya adalah penelitian kualitatif, dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan datanya adalah observasi partisipan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan tentang pelaksanaan ta’aruf sebelum menikah di Pondok Pesantren Ar-Rohmah Tahfidz Hidayatullah Islam Malang, sebagai berikut: (1) Program ta’aruf pondok pesantren Ar-Rohmah Tahfidz Hidayatullah Islam Malang adalah sebuah program untuk memfasilitasi guru dalam mencari pasangan untuk menikah yang diatur oleh pembina pondok berdasarkan syariat Islam dengan beberapa tahapan: mematangkan kesiapan, membuat curriculum vitae, bertukar cv, bertemu antara pasangan ta’aruf, khitbah atau lamaran. (2) Faktor pendukung ta’aruf adalah agama, kecantikan dan kader. Sedangkan faktor penghambat ta’aruf ialah perbedaan mazdhab, domisili setelah menikah, penggunaan weton jawa, miskomunikasi dan perbedaan umur.
Kata Kunci: Ta’aruf, Menikah, Pondok Pesantren