Show simple item record

dc.contributor.authorRohmah, Mamlu’atur
dc.date.accessioned2023-08-02T01:27:44Z
dc.date.available2023-08-02T01:27:44Z
dc.date.issued2023-07-03
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/7691
dc.description.abstractMerancang pembelajaran sesuai dengan konteks kehidupan nyata sehari-hari, guru harus menggunakan bahan ajar berupa lembar kerja siswa atau yang sering disingkat LKPD, yang dijadikan sebagai sumber media pembelajaran di sekolah khususnya di SD/MI. LKPD merupakan salah satu pilihan yang membantu siswa menambah informasi tentang konsep materi pembelajaran. LKPD ini juga mempertimbangkan kreativitas guru dalam praktik ketika merancang materi pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan kepada siswa di lembaga pendidikan formal mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Perguruan Tinggi (PT) sesuai dengan kemampuan dasar. Pembelajaran matematika ini bersifat mendidik dan membantu siswa mengembangkan pemikiran kritis dan logis dalam memecahkan masalah sehari-hari. Kearifan lokal adalah cara pandang masyarakat setempat terhadap tradisi atau nilai-nilai budaya suatu daerah tertentu. Sementara itu, penerapan kearifan lokal di sekolah sangat penting, karena dapat membantu siswa mengidentifikasi dan menjaga nilai-nilai budaya di lingkungan sekolah. Berdasarkan hasil observasi awal, LKPD yang digunakan di madrasah ini masih sederhana. Oleh karena itu daya tarik siswa terhadap materi pembelajaran khususnya bidang matematika kurang efektif. Oleh karena itu diperlukan LKS yang berkarakter dan dapat merangsang siswa untuk menemukan motivasi belajar dan memahami suatu mata pelajaran matematika dengan lebih mudah. Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka peneliti merumuskan masalah yaitu. H. kelayakan LKPD matematika berbasis kebijakan daerah; dan respon siswa terhadap pengembangan LKS berbasis kearifan lokal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan dan respon siswa terhadap LKS matematika berbasis kearifan lokal yang dikembangkan oleh peneliti. Untuk mencapai tujuan di atas, penelitian dilakukan melalui penelitian dan pengembangan (R&D). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan model pengembangan ADDIE. Pada tahap analisis, dipetakan permasalahan yang timbul di lingkungan pembelajaran, perkembangan teknologi dan karakteristik siswa. Langkah kedua adalah merencanakan desain produk dengan LKPD. Langkah ketiga adalah mengembangkan lebih lanjut masalah yang telah dianalisis sebelumnya untuk meningkatkan kualitas produk. Langkah keempat adalah mengkomunikasikan hasil pengembangan produk kepada konsumen atau peneliti. Langkah kelima adalah mengevaluasi produk pengembangan yang dihasilkan untuk mengetahui kesesuaian produk untuk pembelajaran. Dan berdasarkan tahapan penelitian, hasil penelitian menunjukkan bahwa peneliti melakukan eksperimen dalam tim yang valid. LKPD matematika berbasis kearifan lokal ini masuk dalam kategori sangat bermanfaat untuk digunakan dalam pembelajaran. Hasil uji coba produk mendapat apresiasi yang tinggi di kalangan siswa. Dari hasil respon siswa terlihat bahwa LKPD matematika berbasis kearifan lokal ini mendapatkan kategori sangat baik Kata Kunci : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), Matematika, Kearifan Lokalen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectLembar Kerja Peserta Didik (LKPD)en_US
dc.subjectMatematikaen_US
dc.subjectKearifan Lokalen_US
dc.titlePengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Matematika Berbasis Kearifan Lokalen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record