Pengaruh Media Molase dan Ampas Tahu terhadap Pertumbuhan Maggot Black Soldier Fly (Hermetia illucens)
Abstract
Limbah secara umum adalah bahan sisa yang dihasilkan dari kegiatan produksi
baik skala rumah tangga, industri, maupun pertambangan. Biokonversi yaitu proses
mengubah produk yang kurang bernilai menjadi lebih bernilai dengan Maggot
Black Soldier Fly (Hermetia illucens). Salah satu limbah yang bisa digunakan
adalah molase dan ampas tahu. Rancangan yang digunakan yaitu RAL dengan 4
perlakuan. Setiap perlakuan terdiri dari 6 ulangan. Perlakuan terdiri dari P0 sebagai
kontrol dengan media limbah buah dan sayur, P1 molase 100%, P2 molase 50%
dan ampas tahu 50%, P3 ampas tahu 100%. Maggot BSF yang digunakan berusia
7 hari dan pada setiap perlakuan dan ulangan berjumlah 100 Maggot BSF.
Parameter pertumbuhan yang diamati adalah bobot, panjang dan analisis proksimat
yang meliputi kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat, kadar air dan kadar
abu. Bobot yang paling tinggi adalah dengan media limbah buah dan sayur dengan
bobot rata-rata 0,13 g dan terendah yaitu pada media 100% molase karena Maggot
dalam keadaan mati akibat tingginya kadar gula dalam media. Sejalan dengan
bobot, ukuran Maggot paling panjang pada media limbah buah dan sayur yaitu 17
mm dan paling rendah pada media 100% molase. Kadar protein (9,57%), lemak
(5,99%) tertinggi pada media limbah buah dan sayur. Kadar air (82,51%) tertinggi
yaitu pada media 100% ampas tahu. Kadar karbohidrat dan kadar abu tertinggi
pada media 50% molase dan 50% ampas tahu sebesar 22,04% pada kadar
karbohidrat dan 4,56% untuk kadar abu. Media terbaik untuk pertumbuhan Maggot
BSF adalah media limbah buah dan sayur.