dc.description.abstract | Pendekatan dalam pembelajaran yang masih didominasi oleh peran guru masih menjadi salah satu kendala dalam dunia pendidikan. Guru lebih menempatkan peserta didik sebagai objek bukan sebagai subjek didik. Penelitian ini dilakukan untuk menjadi tolak ukur untuk melihat seberapa pengaruh implementasi pembelajaran berdiferensiasi ini terhadap hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini supaya menjadi referensi penelitian lain untuk mengembangkan pembelajaran berdiferensiasi.Pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini adalah pendekatan kualitatif. Data-data berupa kata-kata tertulis, lisan atau perilaku yang dapat diamati melalui wawancara merupakan ciri khas penggunaan metode kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan metode penelitian yang berlandasan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen utama, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball.
Di SMP Brawijaya Smart Scool Malang sudah mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya terdapat peserta didikyang masih bingung terhadap sistem pembelajaran berdiferensiasi ini. Mungkin hal itu dikarenakan sebelum mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi tersebut SMP Brawijaya Smart School Malang menggunakan kurikulum K-13 dimana antara kurikulum merdeka dan kurikulum K-13 memiliki berbedaan yang cukup signifikan, 1. Untuk menjalankan perencanaan pembelajaran berdiferensiasi pada mata pelajaran PAI, guru harus melakukan pemetaan kebutuhan belajar peserta didik melalui asesmen diagnostik. Dan dilakukannya asesmen diagnostik ini bertujuan ntuk mengetahui bagaimana minat, bakat, serta gaya belajar setiap peserta didik. 2. Pelaksanaan pembelajaran
berdiferensiasi ini dilakukan dengan 3 kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan ini, dan kegiatan penutup. Yang dimana pada tiga proses tersebut guru sudah melakukan modifikasi terhadap materi atau isi pembelajaran, modifikasi proses atau pengelolaan, modifikasi produk dan modifikasi lingkungan belajar termasuk prasarana yang digunakan. 3. Evaluasi dalam pembelajaran berdiferensiasi di SMP Brawijaya Smart School Malang sudah cukup baik. Hal ini ditandai dengan guru yang sudah melakukan serangkaian tahap evaluasi. Evaluasi ini dilakukan oleh guru sebagai evaluator. Dalam tahap ini guru menggunakan dua jenis evaluasi, yaitu evaluasi formatif dan juga evaluasi sumatif. Evaluasi formatif dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung yang tediri dari penilaian sikap dan juga penilaian praktik.
Kata Kunci : Implementasi, Pembelajaran Berdiferensiasi, Pembelajaran Pendidikan Agama Islam | en_US |